Umat Hindu Malang Kirim Doa dan Sempurnakan Rohroh Tragedi Kanjuruhan


MALANG, KOMPAS.com – Umat Hindu se-Kabupaten Malang ikut berpartisipasi untuk memberikan penghormatan kepada para korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Mereka menggelar Pangruwating Bumi Kanjuruhan tepat sebelah selatan Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Jumat (7/9/2022) siang.

Kegiatan tersebut beriringan dengan rangkaian hari terakhir umat muslim doa bersama dalam Tragedi kanjuruhan yang dimulai sejak pukul 07.30 pagi WIB dengan acara puncak pada pukul 18.00 sampai tengah malam.

Menurut kepercayaan umat Hindu, upacara tersebut adalah untuk mengharmoniskan antara manusia dan alam lingkungannya.

Mereka datang ke stadion bersama keluarga, lengkap dengan pakaian beribadah.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Kronologi Indonesia Lolos dari Sanksi FIFA

Setibanya di stadion, beberapa dari mereka langsung mengirimkan doa secara individu terlebih dahulu di depan Pintu 13 dan Monumen Singa Tegar.

Setelah itu, mereka berkumpul disalah satu tenda kegiatan. Prosesi upacara dimulai dengan berdoa bersama. Kemudian, sejumlah pemangku masuk ke dalam stadion dan berkeliling memercikkan tirta atau air yang sudah didoakan.

Prosesi berlanjut ke pintu-pintu gerbang setiap tribune dan berkumpul kembali di Gate 13 untuk menyempurnakan doa.

Menurut salah satu pemangku bernama Santoso, upacara tersebut dilakukan untuk menetralisir, sekaligus mendoakan roh jiwa-jiwa yang masih tertinggal di sana.

Agar, jiwa-jiwa para korban bisa tenang dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

“Tadi itu yang mengikuti acara (menjadi korban pertandingan) Arema roh-nya disempurnakan secara umat Hindu,” ujar pemangku asal Wagir tersebut.

“Kaitannya mengirim doa para leluhur kita yang sudah meninggal di acara (pertandingan) Arema,” pungkasnya.

“Intinya mengirim doa dan menyempurnakan roh roh yang istilahnya gentayangan supaya tidak gentayangan lagi.”

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) pasca pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang bertajuk Derbi Jawa timur Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Tragedi yang menewaskan setidaknya 130 orang tersebut diduga kuat sebagai akibat langsung penembakan gas air mata oleh aparat keamanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Scroll to Top