Tol SerpongBalaraja Bakal Lebih Panjang Biaya Dihitung Ulang


Tangerang-Direktur Utama PT Trans Bumi Serbaraja Krist Ade Sudiyono, menjelaskan penambahan biaya konstruksi dan pembebasan lahan akibat dari perubahan trase tol Serpong-Balaraja, dari 30 kilometer menjadi 39,8 kilometer.

“Pasti ada perubahan dari sisi anggaran, kami sedang menghitung ulang,” ujar Krist Ade saat dihubungi Tempo, Senin 2 Oktober 2017

Baca juga: Lokasi Jalan Tol Serpong-Balaraja Ditetapkan

PT Trans Bumi Serbaraja  merupakan operator tol Serpong-Balaraja. Pada saat panjang tol masih 30 kilometer, total biaya untuk  konstruksi dan pembebasan lahan dialokasikan sebesar Rp 6,3 triliun.

“Artinya dengan perubahan ini kami akan melakukan diskusi lagi dengan BPJT dan pemerintah,” katanya.

Sampai saat ini, konsorsium belum melakukan diskusi ulang karena masih fokus menunggu Badan Pertanahan Nasional dan Dinas  Pekerjaan Umum Provinsi Banten melakukan inventarisasi objek bidang tanah yang akan dibebaskan.

Menurut Ade, diskusi juga akan dilakukan setelah detail engineering desain (DED) untuk mengetahui secara pasti struktur dan alur perubahan jalan tol itu.

Dari DED akan diketahui strukturnya.  Dia berharap tahun depan bakal dilakukan diskusi tersebut.

Ade memastikan dengan perubahan trase  akan terjadi perubahan dalam hal anggaran.

“Nanti juga akan kami sampaikan apakah dengan penambahan anggaran ini akan dikompensasi dengan tarif atau masa konsensi. Harus dianalisa dulu.”

Pada 21 Juni 2017, Pemerintah Provinsi Banten  melakukan penetapan lokasi jalan tol tersebut. Jalan tol itu akan dibangun 2 x 3 lajur dengan luas 437,57 hektare, dengan panjang ruas 39,82 kilometer.

Trase jalan Tol Serpong-Balaraja berada di Provinsi Banten melewati Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Trase jalan tol akan melintasi 32 desa dan 8 kecamatan yaitu Serpong, Cisauk, Pagedangan, Legok, Panongan,  Jambe, Solear dan Tigaraksa.

Pemerintah Kabupaten Tangerang mengakui  perubahan trase pada jalur tol Serpong-Balaraja  menyebabkan panjang jalan tol bertambah dari 30 kilometer menjadi 39,8 kilometer.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan perubahan trase itu karena menyesuaikan kondisi geografis wilayah yang dilalui jalan tol tersebut.

“Disesuaikan dengan kondisi, dulu wilayah tidak sepadat seperti sekarang ini,”kata Zaki

Zaki mengatakan, kondisi wilayah Kabupaten Tangerang pada 10 tahun lalu dengan saat ini sangat jauh berbeda. Wilayah sisi selatan Kabupaten Tangerang seperti Cisauk, Pagedangan, Legok sudah padat pemukiman.

Pemerintah Kabupaten Tangerang menyatakan mendukung sepenuhnya kelanjutan pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja yang kini memasuki tahap pelaksanaan pembebasan lahan.

Peranan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam proses pembebasan lahan tol Serpong-Balaraja, menurut Zaki, adalah sosialisasi dan kelengkapan data data mengenai lokasi lokasi yang akan dibebaskan.

“Seperti PNB, NJOP dan sebagainya,” kata Zaki

Terkait anggaran pembebasan lahan untuk tol, menurut Zaki, semuanya ditanggung oleh  investor dan konsorsium.

JONIANSYAH HARDJONO

Scroll to Top