Ini Jadwal Pemberlakuan EMoney di Gerbang Tol Purbaleunyi


TEMPO.CO, Bandung-Pengelola jalan tol di ruas jalan tol Purbaleunyi memberlakukan bertahap transaksi non tunai (e-Money) di seluruh gerbang tolnya. “Program elektronifikasi pembayaran non tunai 100 persen dilakukan bertahap mulai 22 September 2017 lalu di Gerbang Tol Baros 1, kemudian dilanjutkan ke gerbang tol lainnya. Per hari ini kita lakukan di Gerbang Tol Mohamad Toha,” kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Reza Febrianto di Bank Indonesia Jawa Barat, Bandung, Jumat, 29 September 2017.

Pemberlakuan transaksi non tunai itu dilakukan dengan memasang piranti pemindai atau alat taping uang elektronik pengguna jalant tol saat memasuki gerbang tol. Di pintu tol tersebut, pengguna kendaraan tidak lagi mendapat kartu masuk tol, tapi cukup dengan melakukan taping uang elektronik pengguna kendaraan. “Kita lakukan bertahap dimulai dengan tingkat lalu-lintas atau trafik yang tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Reza mengatakan hingga saat ini sudah 3 gerbang tol dari 12 gerbang yang ada di jalan tol Purbaleunyi yang 100 persen entrance sudah mengikuti program elektronifikasi ini. Yakni di Gerbang Tol Baros 1, Sadang, serta per hari ini, di Gerbang Tol Mohamad Toha.

Menyusul pada Gerbang Tol Buah Batu (12 Oktober), Kopo (17 Oktober), Pasir Koja (18 Oktober), Baros 2 (19 Oktober), Pasteur (24 Oktober), Padalarang (25 Oktober), Jatiluhur (26 Oktober), serta terakhir Cileunyi (29 Oktober). “Terakhir di Cileunyi karena trafiknya paling tinggi, 36 ribu kendaraan per hari,” kata dia.

Gerbang Tol Baros dan Sadang mendapat kesempatan pertama karena masing-masing trafik kendaraannya hanya 4 ribu sampai 5 ribu kendaraan per hari. Sementara Gerbang Tol Mohamad Toha 14 ribu kendaraan per hari.

“Gerbang tol Baros misalnya yang biasanya penetrasi uang elektronik 40 persen, sampai hari ini sudah lebih dari 95 persen. Memang sedikit kita paksa pengguna jalan untuk memiliki kartu elektronik ini, atau uang elektronik ini. Harapannya gongnya pada 30 Oktober nanti kita optimis bisa 100 persen pembayaran non tunai  ini bisa berjalan lancar,” kata Reza.

Reza mengatakan, PT Jasa Marga akan bertahap mengganti semua gardu reguler dengan gardu semi otomatis. “Alat ‘reader’nya yang biasanya ada di dalam gardu akandipindahkan ke sisi luar, dan itu bisa mengkomodasi transaksi untuk multi golongan,” kata dia.

Menurut Reza, selama bulan Oktober 2017, PT Jasa Marga bekerjasama dengan perbankan penerbit uang elektronik ini menyiapkan petugas yang khusus menjual uang elektronik bagi pengguna kendaraan yang masih belum memiliki kartu elektronik. “Masyarakat yang tidak mau membeli, mau tidak mau kami harus keluarkan dari gerbang tol, kendaraannya kami putar arahnya untuk keluar,” kata dia.

Reza mengklaim, di gerbang tol yang sudah memberlakukan pembayaran non tunai waktu pelayanan kendaraan jadi lebih cepat. “Hanya sekitar 2-3 detik saja. Cuma permasalahnya, belum semua pengguna kendaraan memiliki uang elektronik,” kata dia.

Masalah lainnya, soal fasilitas top-up uang elektronik itu. “Belum semua gardu manual tersedia fasilitas top-up,” kata Reza. Dia berharap semua bank penyedia uang elektronik membantu fasilitasi itu.

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, empat bulan terakhir Bank Indonesia terus berkomunikasi dengan perbankan, Jasa Marga, serta lembaga perlindugnan konsumen untuk memastikan pemberlakukan transaksi non tunai serentak mulai 1 Oktober 2017 nanti berjalan lancar.

“Dari sisi perbankan kami melihat persiapannya sudah cukup baik untuk bisa melangkah yakin bahwa 1 Oktober bisa melakukan penggunaan ‘e-money’ untuk transaksi di tol,” kata dia, Jumat, 29 September 2017.

Wiwiek mengatakan, implementasi akan dilakukan bertahap. “Tidak langsung semua pintu tol menggunakan e-money. Tapi nanti pada akhir Oktober kita harapkan semua pintu tol sudah melakukan e-money,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Scroll to Top