Jakarta – Puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tidak wajib untuk mengerjakannya. Dalam Islam, terdapat macam – macam puasa sunnah yang dapat dikerjakan.
Mengutip buku Kedahsyatan Puasa Jadikan Hidup Penuh Berkah karya M Syukron Maksum, bahwasannya puasa sunnah memiliki banyak manfaat baik untuk mengendalikan nafsu maupun bagi kesehatan fisik. Pelaksanaan dari puasa sunnah bermacam-macam dan tidak dilakukan pada hari-hari haram melakukan puasa.
Macam- macam Puasa Sunah
Mengutip buku Meraih Surga dengan Puasa oleh Herdiansyah Achmad, berikut adalah 7 macam-macam puasa sunnah yang dapat dikerjakan umat muslim:
1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa ini dikerjakan setiap hari Senin dan Kamis dengan ketentuan pengerjaan yang sama seperti puasa wajib yakni mulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari.
Hari Senin dan Kamis memiliki keistimewaan sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya amalan-amalan manusia dilaporkan pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Ahmad)
Berikut lafaz niat puasa Senin dan Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.”
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala.”
2. Puasa Enam Hari Bulan Syawal
Hukum pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali, puasa ini lebih baik dilakukan secara berturut-turut.
Berikut lafaz niat puasa enam hari bulan Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghodin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala.
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah bertepatan dengan waktu wukuf haji di Arafah. Orang yang berhaji tidak disunnahkan melakukan puasa ini, namun untuk yang tidak melaksanakan haji maka disunahkan untuk mengerjakannya.
Berikut lafaz niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta’aalaa”.
Artinya: Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.
4. Puasa Asyura
Puasa Asyura dikerjakan setiap tanggal 9 dan 10 bulan Muharam. Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya saya masih ada (hidup) sampai tahun depan, maka saya akan berpuasa pada hari ke sembilan, yakni bersama hari Asyura.” (HR Muslim dan Ahmad)
Berikut lafaz niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma aasyuuraa-a lilaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala.
7. Puasa 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Anjuran melakukan puasa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini berdasar pada riwayat dari Aisyah ra, “Bahwa Rasulullah SAW tidak berpuasa pada hari yang ke-10 dari bulan Dzhulhijah.” (HR. Muslim)
Berikut lafaz niat puasa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
6. Puasa Nisfu Sya’ban
Anjuran mengerjakan puasa nisfu sya’ban ini sesuai dengan riwayat Aisyah ra bahwa, “Saya belum pernah Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali puasa di bulan Ramadhan. Dan juga berpuasa penuh pada bulan-bulan tertentu, kecuali bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berikut lafaz niat puasa nisfu sya’ban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Sya’bana lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta’ala.
7. Puasa Daud
Puasa Daud dilakukan dengan cara sehari berpuasa dan sehari lagi tidak. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang lebih utama adalah puasanya Nabi Daud as, yaitu sehari berpuasa sehari tidak.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, dan Ahmad)
Berikut lafaz niat puasa Daud:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa daud, sunah karena Allah Ta’ala,”
Itulah 7 macam-macam puasa sunnah yang dapat kita kerjakan. Semoga dengan mengerjakannya kita senantiasa diberi pahala oleh Allah SWT ya.
Simak Video “Astronaut Arab Klaim Tak Wajib Puasa Ramadhan Saat di Luar Angkasa”
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)