Tuntut Ganti Rugi Lahan Warga Demo di Tol CimanggisCibitung hingga Malam



Bekasi

Ratusan warga berunjuk rasa di ruas jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Warga demo ganti rugi terkait pembebasan lahan.

“Sekitar 300 sampai 400 orang, mereka warga ahli waris,” kata Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurizzal saat dihubungi detikcom, Senin (26/4/2021).

Demo ini terjadi sejak pukul 15.00 WIB dan hingga berita ini dibuat pada pukul 22.00 WIB, massa masih bertahan. Mereka demo di bahu jalan tol, di mana tol tersebut sudah beroperasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alfian mengatakan warga demo menuntut uang ganti rugi kepada pihak tergugat. Para ahli waris menuntut tergugat membayar ganti rugi sebesar Rp 238 miliar sesuai putusan pengadilan negeri (PN) Kota Bekasi.

“Karena sesuai dengan kekuatan hukum yang ada di mana untuk PK (peninjauan kembali) kedua tahun 2019 dimenangkan oleh ahli waris. PK pertama pun dimenangkan oleh ahli waris di mana untuk tergugat harus membayar Rp 238 miliar dan hasil dari PK 2 juga menguatkan kepada ahli waris. Dan konsinyasi ini uangnya dititipkan pada tahun 2017 tanggal 6 Juni di pengadilan Kota Bekasi sebesar Rp 218 miliar,” ungkap Alfian.

Dalam aksi ini, pendemo membentangkan spanduk hingga berorasi menyampaikan aspirasi soal tuntutan ganti rugi. Meski demo sudah berlangsung selama 6 jam lebih, Alfian memastikan tidak ada penutupan arus dan lalu lintas di lokasi lancar.

“Tidak ada penutupan. Semua untuk fungsi jalan bisa berjalan. Mereka hanya di bahu jalan membentangkan spanduk saja. Kendaraan bisa berlalu lalang bisa berjalan biasa. Tidak ada penutupan, semua fungsi jalan masih berjalan,” ujar Alfian.

Lebih lanjut Alfian menambahkan, kini petugas tengah bernegosiasi dengan perwakilan pendemo untuk bisa segera membubarkan diri. Dia menyebut pihaknya melarang dan akan menindak tegas jika para pendemo tetap berkeras bertahan di lokasi demo hingga besok hari.

“Kami berusaha dari kepolisian tidak akan membiarkan mereka untuk bersikukuh di ruas jalan, kami akan melakukan tindakan tegas. Secara humanis akan kita bubarkan. Jadi tidak ada untuk masang tenda dengan bermalam atau menempati tidak ada. Kami jamin untuk hal itu tidak terjadi dan unras (unjuk rasa) selesai malam ini,” pungkas Alfian.

(ygs/mei)

Scroll to Top