JawaPos.com – Pengguna jalan tol saat mudik Lebaran tahun ini bisa memanfaatkan tol trans-Jawa hingga Probolinggo Timur. Sebab, tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) seksi 4 ruas Probolinggo Timur–Gending akan dioperasikan secara fungsional.
Jalan tol Paspro akan tersambung dengan tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi).
Panjangnya 43,75 kilometer dan terdiri atas empat seksi. Saat ini pengerjaan dilakukan pada seksi 4 ruas Probolinggo Timur–Gending.
Jawa Pos secara langsung melihat perkembangan pembangunan pekan lalu. Terutama di exit toll Gending. Ada pengecoran di titik tersebut. Selain jalan menuju gerbang tol, pengecoran dilakukan pada jalan raya yang tersambung langsung dengan tol.
Pembangunan tol Paspro seksi 4 bisa dibilang hampir 100 persen. Targetnya bulan ini rampung. Tanda-tanda akan dioperasikan terlihat dari keberadaan gerbang tol Gending. Pintu gerbang tinggal finishing. Pekerja tinggal merampungkan pengecoran di bahu jalan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jalan Tol Paspro Seksi 4 dan Probowangi Seksi I Priyadi mengatakan, pembangunan jalan terus dikebut. Targetnya, akses bisa dilalui saat mudik. ”Tujuannya untuk memfasilitasi masyarakat silaturahmi saat Lebaran,” kata Priyadi.
Menurut dia, pembangunan jalan tol berjalan lancar meski cuaca kadang hujan. ”Sebagian PJU juga sudah dipasang. Tinggal bagian layanan transaksi,” tambah Priyadi.
Keberadaaan tol Paspro seksi 4 amat penting. Tidak sekadar mengurangi kemacetan, tapi juga bisa mendorong pertumbuhan industri di sekitar Situbondo. Selama ini kemacetan memang kerap terjadi di jalur menuju Banyuwangi. Utamanya di daerah Probolinggo dan Situbondo. Kehadiran tol Paspro diharapkan mampu mengurangi kepadatan di jalan nasional antara 50–60 persen.
Priyadi mengatakan, Gending merupakan titik krusial pembangunan jalan tol di jalur menuju Banyuwangi. Di kawasan tersebut nanti ada penyambungan antara tol Paspro dan Probowangi berupa simpang susun. Tol Probowangi sendiri sudah memasuki proses konstruksi.
Selain tol Paspro seksi 4, pemerintah berencana mengoneksikan tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM) dengan tol Surabaya–Mojokerto (Sumo) secara permanen.