Konstruksi Tol Pasuruan Ambruk Simak Penjelasan PT Waskita Karya


TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk. Shastia Hadiarti mengatakan pihaknya bersama instansi terkait masih melakukan investigasi penyebab ambruknya girder tol Pasuruan-Probolinggo di kawasan Grati, Pasuruan, Jawa Timur. “Penyebabnya sedang diinvestigasi,” kata Shastia saat dihubungi Tempo di Jakarta, Ahad, 29 Oktober 2017.

Shastia menuturkan timnya juga sedang mengkaji ambruknya konstruksi tol Pasuruan-Probolinggo yang menewaskan satu orang perkerja, dengan ambruknya konstruksi jembatan di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, pada 22 September lalu. “Sementara sedang kami kaji apakah penyebabnya sama atau tidak (antara di tol Pasuruan dengan tol di Bocimi).”

Baca: Girder Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, 1 Tewas dan 2 Terluka

Yang jelas, kata Shastia, perseroan selalu mengkaji dan memperbaharui aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (K3LMP) di masing-masing proyeknya,” ucapnya. Shastia enggan menjelaskan penyebab ambruknya TOl Bocimi, yang juga menewaskan satu orang pekerja di sana.

Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo merupakan proyek strategis nasional yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk sejak 2016 dengan nilai kontrak Rp 2,9 triliun dan memiliki panjang 31,3 km. Pembangunan proyek ini terdiri dari tiga seksi.

Seksi pertama dibangun sepanjang 8 km melewati Grati-NGuling, Seksi kedua perbatasan Nguling, Pasuruan-Sumberasih, Probolinggo 6 km dan seksi ketiga Sumberasih-Leces 17,3 km.

Ambruknya konstruksi tol di Grati menewaskan satu pekerja mekanik dari PT Waskita Karya bernama Heri Sunandar, 27 tahun. Dan dua orang terluka, yakni Sugiyono, 47 tahun, sebagai sopir truk pick up PT Waskita dan Nurdin, 35 tahun, yang menjadi tukang las PT Pancang Sakti.

“Kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban, dan memberikan jaminan kepada istri dan akan korban untuk melanjutkan pendidikan,” ucapnya. “Waskita juga memproses jaminan asuransi BPJS ketenagakerjaan koraban.”

Lewat rilis yang diterima Tempo, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), R. Endra Saleh Atmawidjaja, mengatakan telah meminta kepada seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan kontraktor pelaksana untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Disamping itu Kementerian PUPR meminta BUJT dan kontraktor pelaksana untuk menyusun langkah-langkah pengendalian dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan metode kerja dan prosedur K3 dilakukan secara ketat dalam kegiatan konstruksi jalan tol guna mencegah berulangnya kejadian serupa. “Jangan sampai kejadian ini terulang kembali.”

Berdasarkan penjelasan PT. Waskita Karya, pemasangan girder di Kecamatan Grati memiliki panjang 50,8 meter dalam proses erection menggunakan 2 buah mesin crane berkekuatan 250 ton dan 150 ton. Pemasangan sudah dimulai sejak hari Sabtu dan menyelesaikan 3 girder. Pada ke tiga girder yang sudah dilakukan erection dilakukan pemasangan bracing.

Pemasangan girder ke-4 dilanjutkan hari Minggu ini. Saat girder ke-4 tersebut sedang diatur untuk ditempatkan pada dudukannya, ia mengenai girder yang telah terpasang dan menyebabkan tali crane putus dan girder ketiga menyentuh girder lain yang sudah terpasang dan berakibat keempat girder jatuh secara bersamaan. Peristiwa tersebut mengakibatkan korban jiwa 1 orang meninggal dan 2 orang dirawat di rumah sakit.

Jalan tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 km merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa. Pemegang hak konsesi ruas tol ini adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol selaku badan usaha jalan tol (BUJT) yang kepemilikannya 100 persen oleh PT Waskita Toll Road. Bertindak selaku Kontraktor adalah PT. Waskita Karya, konsultan supervisi adalah PT. Virama Karya dan Konsultan PMI PT Monoheksa.

Scroll to Top