TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Majelis taklim dan mujahadah Armageddon di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, menyelenggarakan kegiatan menarik menjelang Ramadan 1444 Hijriah, yaitu festival Gugah Gugah Sahur.
Festival Gugah Gugah Sahur sebagai rasa syukur, bertujuan merangkul anak-anak muda untuk berkegiatan positif.
Penanggung Jawab Pelaksana Festival Gugah Gugah Sahur, Haris Danarto, mengatakan, festival Gugah Gugah Sahur merupakan rangkaian kegiatan tahunan atau akhirussanah selain pengajian akbar.
Tujuannya sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Acara akhirussanah Armageddon dilaksanakan pada 18 Maret 2023 sebagai puncak acara.
“Ini rasa syukur kami karena masih diberi kesempatan untuk mencari ilmu agama. Makanya, kami bersyukur dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk pengajian akbar. Nah, sebelum pengajian, kami menyelenggarakan festival Gugah Gugah Sahur,” kata Haris kepada Tribun Jogja, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, festival Gugah Gugah Sahur bakal diselenggarakan Sabtu (11/3/2023) malam besok, sekira pukul 19.30 WIB, di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Sleman.
Sejauh ini, sudah ada 20 kontingen yang siap mengikuti kegiatan tersebut.
Setiap kontingen berjumlah 20 orang, yang mayoritas dari kalangan anak-anak muda seputar Kalurahan Trimulyo. Ada juga peserta dari Kapanewon Tempel dan Kapanewon Berbah.
Setiap kontingen akan mengikuti kirab berjalan kaki sejauh satu kilometer, dimulai dari Lapangan Trimulyo sampai Qobung Armageddon di Jogokerten.
Kirab tersebut dilombakan. Harapannya, para peserta akan menampilkan kreativitas masing-masing diiringi musikalisasi.
Kontingan yang dinilai paling kreatif, meriah, dan terbaik akan dinobatkan sebagai juara.
“Ketika ini dilombakan, maka ke depan diharapkan masing-masing kontingen akan bermanfaat (sebagai penggugah sahur) di lingkungan masing-masing saat Ramadan nanti. Tentunya, ini akan menjadi bentuk ibadah mereka,” kata Haris.
Festival Gugah Gugah Sahur memperebutkan piala Wakil Bupati Sleman. Total hadiahnya Rp10 juta.
Ada lima kontingen yang akan ditetapkan sebagai juara, yaitu 1, 2, dan 3 serta harapan 1 dan 2.
Haris mengungkapkan, para kontingen yang mengikuti festival ini tidak semata-mata tampil, melainkan juga dibekali materi.
Konsepnya, setelah para kontingen tampil, sembari menunggu penilaian, akan ada sinau bareng.
“Pematerinya Pak Brotoseno, Ketua SAR DIY, yang akan mengisi tentang kerelawanan, mitigasi bencana. Kemudian, ada Pak Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang mengisi materi cinta Tanah Air,” kata Haris.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengajak anak-anak muda untuk berkegiatan secara positif. (*)