Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM – Kendati perekonomian nasional dan daerah secara umum sudah mulai membaik pasca pandemi covid-19 pada tahun 2023 ini, tapi suasana daya beli atau transaksi jual beli hewan potong, seperti sapi dan kerbau yang terjadi di Pasar Hewan Sibreh pada hari Rabu (15/3/2023) kemarin, masih lemah.
“Dari pagi pukul 08.00 WIB sampai sore pukul 17.00 WIB, jumlah sapi yang terjual di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar, relatif sedikit, cuma berkisar 50-an ekor sapi dan kerbau yang terjual,” kata Erwin, petugas loket Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar kepada Serambi, Rabu (15/3/2023) di Pasar Hewan, Sibreh.
Erwin mengatakan, para pedagang sapi dan kerbau yang membawa ternak sapi dan kerbaunya di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar untuk dijual, pada Rabu (15/3/2023) kemarin, banyak yang merasa kecewa, karena harus membawa pulang kembali ternak sapi dan kerbau maupun kambingnya yang mau di jual.
Pasalnya, sejak pagi hari sampai sore hari, daya beli pedagang daging dan masyarakat yang datang ke Pasar Hewan Sibreh, untuk beli sapi dan kerbau, jumlahnya sedikit.
Sejak pandemi covid-19 pada tahun 2020 sampai 2022, ungkap Erwin, transaksi jual beli sapi dan kerbau maupun kambing di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar ini, setiap hari pekan pada Rabu, masih lemah.
• Stok Ternak Potong untuk Persediaan Daging Meugang di Aceh Capai 29.976 Ekor
Pada hari Rabu (8/3) lalu, transaksi jual beli sapi potong jumlah sekitar 30-an ekor sapi dan kerbau, Rabu (15/3) kemarin memang naik sekitar 50-an ekor, namun bila dibandingkan transaksi jual beli ternak potong, sebelum pandemi covid-19, setiap jelang meugang puasa maupun lebaran, transaksi cukup tinggi, bisa mencapai di atas 100-an ekor.
Mukhtar, seorang pedagang sapi dan pedagang daging mengatakan, pada Rabu (15/3) kemarin, ia membawa satu ekor sapinya seberat 600 Kg, untuk dijual. Namun sejak pagi ia datang pukul 10.00 WIB, sampai siang pukul 15.30 WIB, belum ada calon pembeli sapi yang menawar sapinya. Padahal, kalau ada yang berani menawar untuk membeli, “ akan kita berikan sedikit potongan harga,” tuturnya.
Harga jual ternak sapi dan kerbau, setiap menjelang meugang puasa dan lebaran, sebutnya, sedikit naik 10 – 25 persen, dari harga hariannya. Hal ini karena pengaruh kenaikan harga pakan dan biaya operasi penggemukan sapi.
Saat ini, sapi masih hidup, harga daging bersihnya sudah dihargai Rp 140.000/Kg. Jadi jika seekor sapi ditaksir memiliki daging bersih dalam tubuhnya tubuh 150 Kg, maka harga jual sapinya sekitar Rp 21 juta/ekor.
Kalau harga daging sapi masih hidup sudah ditaksir dengan harga Rp 140.000/Kg, kata Muktar, harga jual daging sapinya itu pada meugang puasa nanti, bisa berada kisaran Rp 150.000 – Rp 170.000/Kg.
Kadisnak Aceh, Zalsufran mengatakan, terkait harga daging sapi dan kerbau pada meugang puasa dan lebaran nanti, pihaknya menyerahkan kepada mekanisme pasar. Sejak tahun lala sampai tahun 2023 ini, transaksi jual beli sapi potong dan kerbau potong di Pasar Hewan, sangat rendah.
Hal ini disebabkan, para pedagang daging, atau masyarakat yang akan menjual daging sapi dan kerbau, mereka sudah miliki stok ternak jauh hari.
Data stok ternak untuk penyediaan daging pada meugang puasa dan lebaran mendatang yang diperoleh bulan lalu mencapai jumlah 29.976 ekor, berasal laporan pedagang daging dan peternak di daerah yang dilaporkan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota kepada Dinas Peternakan Aceh.