Puasa Syaban 2023 Niat Dalil Hukum dan Tata Cara



Medan

Bulan Rajab sebentar lagi akan meninggalkan kita. Di sisi lain, ada Syakban yang akan menyapa kita. Bulan yang satu ini juga dimuliakan dalam Islam dan ada banyak amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan, salah satunya adalah puasa syaban.

Mengapa puasa syaban sangat dianjurkan? Ini karena puasa merupakan salah satu amalan yang paling banyak dikerjakan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syakban.

Mau tahu lebih lanjut tentang niat, tata cara, dalil, hingga keutamaan puasa syaban? Langsung simak informasi yang telah dirangkum detikSumut berikut, yuk!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum melihat niat hingga tata cara puasa syaban, detikers perlu mengetahui keistimewaan bulan Syakban terlebih dahulu. Dalam bahasa Arab, Syakban ditulis sebagai شَعْبَانَ (sya’baan).

Dilansir Almanhaj, kata tersebut berasal dari lafaz sya’bun (شَعْبٌ) yang berarti ‘kelompok’ atau ‘golongan’. Adapun bulan ke-8 kalender Hijriah ini disebut Syakban karena pada bulan ini, orang-orang Arab dahulu berpencar mencari sumber air.

Adapun salah satu hal yang membuat bulan Syakban istimewa adalah karena pada bulan ini, berbagai amalan dinaikan kepada Allah SWT. Ini seperti yang terdapat dalam hadis ketika Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah mengapa dirinya selalu puasa sebulan selama Syakban.

Rasulullah pun menjawab, “Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i, dinilai hasan oleh Al Albani).

Dalil dan Hukum Puasa Syaban

Seperti yang telah disebutkan dalam hadis sebelumnya, Nabi Muhammad SAW memperbanyak ibadah puasanya di bulan Syakban. Di samping hadis tadi, masih ada riwayat lain yang menjadi landasan dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Syakban.

  • Aisyah RA mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Aku juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syakban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 782).
  • Dalam riwayat Bukhâri, disebutkan bahwa, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa penuh pada bulan Syakban.” (HR. Bukhari no. 1970).
  • Dari Abdullah bin Abi Qays, dia mendengar Aisyah RA berkata, “Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa adalah bulan Syakban. Karena itulah, beliau menyambungkan puasa pada bulan itu dengan puasa bulan Ramadan.” (HR. Ahmad [VI/188]).

Dari semua hadis sahih di atas, dapat diketahui bahwa puasa di bulan Syakban pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga amalan ini tidaklah tergolong bidah atau amalan yang dibuat-buat.

Selain itu, dilansir Rumaysho, mengerjakan puasa di bulan Syakban tak ubahnya mirip dengan ibadah salat rawatib, yaitu ibadah yang mengiringi salat wajib. Ini berarti, puasa di bulan Syakban dapat menyempurnakan ibadah puasa wajib selama Ramadan.

Bagaimana dengan hukumnya? Berdasarkan laman Almanhaj, hukum puasa di bulan Syakban adalah sunah. Adapun jenis puasa yang dapat diperbanyak adalah yang termasuk amalan sunah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, ataupun puasa mutlak.

Tentang Puasa Nisfu Syaban

Salah satu hal yang paling dibahas dari bulan Syakban adalah tentang nisfu syaban. Apa itu? Seperti yang dilansir detikHikmah, puasa nisfu syaban adalah puasa yang dikerjakan di pertengahan bulan Syakban atau tanggal 15.

Ada apa dengan pertengahan bulan Syakban? Menurut riwayat dari Aisyah RA, disebutkan bahwa,

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban lalu Allah Azza wa Jalla memberikan ampunan kepada (manusia yang jumlahnya) lebih dari jumlah bulu kambing-kambing milik Bani Kalb.”

Sayangnya, hadis tersebut dinilai lemah. Dilansir Almanhaj, As-Syaukani mengatakan bahwa dalam riwayat Aisyah RA di atas, terdapat kelemahan dan sanadnya terputus.

Selain itu, laman Rumaysho juga menyebutkan bahwa hadis-hadis yang menyatakan keutamaan Nisfu Syaban, terlebih malamnya, dinilai lemah. Ini berarti, amalan-amalan secara khusus yang dikerjakan di hari tersebut saja tidak didukung dasar yang kuat sehingga alangkah baiknya tidak dikerjakan.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa memperbanyak puasa di bulan Syakban tetaplah sunah. Yang tidak memiliki landasan hanyalah puasa yang dikhususkan di pertengahan bulan Syakban alias Nisfu Syaban. Wallahua’lam.

Niat Puasa Bulan Syaban

Sebenarnya, niat puasa cukup dengan memantapkan keinginan untuk berpuasa di dalam hati, tanpa perlu melafalkan lagi niat, dilansir Rumaysho. Kendati demikian, bagi detikers yang tetap ingin membacakan niat, berikut detikSumut sajikan bacaan niat puasa sunah yang dapat dikerjakan selama bulan Syakban dilansir laman NU Online:

1. Niat Puasa Sunah Senin-Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya berniat puasa sunah hari Senin ini karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya berniat puasa sunah hari Kamis ini karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Puasa Sunah Daud

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa daud, sunah karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Puasa Sunah Mutlak

نويت الصوم سنة لله تعالى

Nawaitu shauma sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat berpuasa sunah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Puasa Syaban

Tata cara puasa di bulan Syakban tak jauh berbeda dengan puasa Ramadan dan ibadah saum lainnya. Berikut tata cara pelaksanaannya:

  1. Berniat melakukan puasa sunah di bulan Syakban dalam hati.

  2. Makan sahur.

  3. Menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan maupun mengurangi pahala ibadah puasa.

  4. Memperbanyak ibadah dan melakukan amal makruf selama berpuasa.

  5. Menyegerakan berbuka.

Nah, itulah tadi informasi mengenai puasa syaban 2023, mulai dari niat, dalil, hukum, hingga tata caranya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!

Simak Video “Oknum TNI Berkursi Roda Jalani Sidang Kasus Bawa Sabu 75 Kg”
[Gambas:Video 20detik]

(dpw/dpw)

Scroll to Top