JAKARTA, investor.id – PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), telah melakukan divestasi sebanyak enam ruas tol dengan panjang 380,23 km dan nilai penerimaannya Rp 9,24 triliun.
Rinciannya, divestasi empat ruas tol dilakukan pada tahun 2021, yakni Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong, dan Cibitung-Cilincing dengan total panjang mencapai 181,6 km dan nilai penerimaan Rp 6,84 triliun. Sedangkan, divestasi dua ruas tol lainnya dilaksanakan pada 2019 untuk Ruas Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dengan total panjang 198,63 km dengan nilai penerimaan sebesar Rp 2,4 triliun.
“Dana yang diperoleh dari divestasi di tahun 2021 digunakan untuk mendukung proses restrukturisasi PT Waskita Karya Tbk selaku induk perusahaan WTR. Selain itu, keberhasilan WTR dalam mendivestasi ruas-ruas tolnya menjadi bukti kepada publik bahwa ruas tol milik WTR memiliki value dan nilai jual yang baik,” ungkap Corporate Secretary Waskita Toll Road Alex Siwu dalam pernyataan resmi, Jumat (31/12).
Dia menjelaskan, ada pula proses divestasi Ruas Tol Cimanggis-Cibitung yang saat ini telah mencapai kesepakatan divestasi bersyarat dan diharapkan perjanjian divestasi final akan terlaksana pada kuartal I-2022.
Selain divestasi, terang Alex, beberapa pendanaan alternatif juga didapatkan oleh WTR, yaitu dengan melakukan restrukturisasi dan relaksasi kredit investasi dengan sindikasi bank pada sejumlah badan usaha jalan tol (BUJT) yang dimiliki, antara lain PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), PT Waskita Bumi Wira (WBW), PT Trans Jabar Tol (TJT), PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT), serta PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR).
Melalui restrukturisasi dan relaksasi kredit yang dilakukan, ungkap Alex, WTR beserta BUJT yang dimiliki dapat memperbaiki kondisi cashflow di tengah kondisi pandemi yang mempengaruhi bisnis jalan tol akibat berkurangnya mobilitas masyarakat. Pada tahun sebelumnya, WTR berhasil mendapatkan pendanaan melalui penjualan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) infrastruktur bagi KKDM) kepada Reksadana. WTR mendapatkan proceed sebesar Rp 500 miliar atas transaksi RDPT ini. Melalui transaksi ini WTR mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada RDPT dengan persentase sebesar 30%.
Alex menuturkan, WTR juga telah berhasil mengoperasikan jalan tol baru di tahun 2021, di antaranya dengan meresmikan Gerbang Tol (GT) Kramasan pada ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung), GT Pisangan yang merupakan koneksi ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Wiyoto Wiyono, Simpang Susun (SS) Pekalongan pada ruas Pemalang-Batang, serta ruas Cinere-Serpong Seksi I (Serpong – Pamulang) dan Cibitung–Cilincing Seksi I (Junction Cibitung-Interchange Telaga Asih) sebelum didivestasi di tahun ini.
“Pengoperasian jalan tol baru tentunya dapat memberikan manfaat baik bagi masyarakat sekitar maupun luar daerah yang akan berkunjung,” jelas Alex.
Dari 12 ruas tol yang dimiliki saat ini, sebanyak tiga ruas tol telah beroperasi secara penuh, yaitu ruas Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pemalang-Batang. Sementara itu, terdapat tujuh ruas tol yang masih beroperasi sebagian, yaitu ruas Pasuruan-Probolinggo, Cimanggis- Cibitung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Ruas Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, dan Kayu Agung-Palembang-Betung. Terdapat pula dua ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi, yaitu ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat.
Editor: Theresa Sandra Desfika
([email protected])
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS