Jakarta –
Selain merilis iPhone 14 dan Apple Watch Series 8 dan Ultra, Apple juga merilis AirPods Pro 2 yang sekilas tak menarik karena tak punya banyak perubahan.
Desainnya bisa dibilang tak mengalami perubahan. Secara fisik, perubahan yang terlihat adalah adanya lubang pada bagian kanan casing untuk memasukkan tali, lubang speaker, dan disertakannya eartips silikon ukuran extra small.
Sementara itu bentuk earphonenya terlihat identik dengan generasi pertama. Meski secara fungsi, ada penambahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Minimnya perubahan ini menunjukkan kalau AirPods Pro, setidaknya menurut Apple, adalah produk yang sudah matang. Sehingga tak membutuhkan perubahan atau pembaruan yang drastis, dan hanya membutuhkan penambahan kecil yang memang dibutuhkan.
Ini adalah pendekatan berbeda dibanding pembuat TWS lain, misalnya Sony yang terus mengubah desain TWS flagship mereka, dari mulai WH-1000XM sampai XM4. Begitu juga Samsung lewat Galaxy Buds, yang desainnya mengalami perubahan dari generasi pertama.
Sementara dari sisi fungsi, ada beberapa perubahan dan peningkatan yang dilakukan Apple. Pertama, pemakaian chip Apple H2, yang dijanjikan punya performa noise cancellation dua kali lebih hebat dibanding generasi pertama.
Lalu ada juga adaptive transparency mode, di mana AirPods Pro akan menyesuaikan suara yang diteruskan ke telinga pengguna sesuai tingkat keberisikan lingkungan. Jika ada sumber suara yang terlalu berisik, maka tingkat kekerasannya akan otomatis diturunkan.
Daya tahan baterainya juga ditingkatkan, kini menjadi enam jam, atau total 30 jam dengan pengisian daya dari casingnya. Pengisian baterainya juga lebih fleksibel, kini mendukung MagSafe, charger Apple Watch, dan juga charger berstandar Qi, selain pengisian daya lewat kabel Lightning yang jadul itu.
AirPods Pro mulai bisa dipesan 9 September dan mulai dijual 23 September mendatang. Harga TWS ini USD 249 atau Rp 3,7 juta.
Sayangnya, Apple bersikukuh mempertahankan codec AAC untuk AirPods Pro 2 ini, tidak membuat codec baru dengan bitrate yang lebih tinggi, untuk mendukung format lossless yang mereka sediakan di Apple Music.
Simak Video “Sederet Alasan Mengapa iPhone Tak Layak Dibeli Tahun Ini”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)