Sebentar lagi sebagai umat muslim kita akan melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa menjadi momentum penting dan tepat bagi umat muslin untuk dapat menjaga kualitas dan kapasitasnya sebagai seorang muslim dimana dengan ibadah puasa yang dilakukannya membuat tingkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa semakin baik dari waktu ke waktu.
Kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 183, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan
Berikutnya di Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 84 Allah SWT juga berfirman yang artinya “(yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kamu yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang tua dan orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, yang tidak mampu berpuasa, jika mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
HIKMAH BERPUASA
Ada banyak hikma yang dapat dipetik dengan melaksanakan ibadah puasa. Dikutip dari detiknews dalam https://news.detik.com disebutkan paling kurang ada sepuluh hikmah yang dapat dipetik dari melaksanakan ibadah puasa, adapun hikmat tersebut adalah;
Hal ini dilakukan agar puasa tetap fit dan kuat di siang hari. Maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup membuat seseorang yang menjalani puasanya lebih teratur dan lancar dalam berpuasa. Selain itu melakukan sahur juga bermanfaat untuk melatih kebiasaan bangun lebih pagi danmendapatkanrejeki.
- Keseimbangan dalam Hidup.
Keseimbangan dalam hidup dapat diraih dengan beribadah. Pada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan.
Suasana menjalin silahturahmi sangat terasa erat saat Ramadhan. Hal ini terlihat dari masjid/ orang yang memberikan tajil buka puasa gratis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam, dan mendengarkan ceramah maupun diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
Dalam Islam rasa persaudaraan akan lebih terasa saat bulan Ramadhan. Banyak orang yang bersedekah dengan memberikan tajil berbuka puasa secara gratis. Selain itu sholat bersama di masjid dan saling bahu membahu dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.
Hikmah puasa dan manfaatnya yang kelima adalah mengetahui bahwa berpuasa memiliki tujuan. Tujuan puasa adalah melatih diri manusia agar dapat menghindari dosa-dosa di hari lain saat di luar bulan Ramadhan. Jika tujuan tersebut tercapai maka puasa dapat berhasil. Tetapi jika tujuan tersebut gagal maka puasa tersebut tidak memiliki arti apa-apa. Jika beribadah dengan berorientasi pada tujuan maka akan mudah dalam melakukan segala macam ibadah.
- Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah.
Pergi ke Masjid untuk beribadah, menolong orang, berbuat adil kepada manusia, tersenyum kepada saudara, hingga tidurnya orang puasa merupakan ibadah. Segala sesuatu yang dilakukan dengan kebaikan adalah ibadah. Semua kebaikan dapat bernilai ibadah.
- Berhati-hati dalam Berbuat.
Hikmah puasa dan manfaatnya selanjutnya adalah melatih agar berhati-hati dalam berbuat. Puasa Ramadhan akan menjadi sempurna apabila manusia menjauhi perbuatan haram yang dapat dilihat, didengar, dan diucapkan. Latihan ini dapat menimbulkan kemajuan positif bagi manusia yang menjalaninya saat Ramadhan. Juga dapat berguna diterapkan saat diluar Ramadhan. Dengan itu kita akan terbiasa menghindari dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
- Melatih Manusia Agar Lebih Tabah.
Dalam berpuasa manusia dilatih untuk menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, suudzon, dan dianjurkan untuk melatih kesabaran atas segala perbuatan orang lain kepada kita.
Saat berbuka puasa, manusia dianjurkan untuk sedikit makan dan perbanyak minum. Dengan pola makan hanya memakan tiga butir kurma dan minum air putih dapat bermanfaat untuk kesehatan.
- Menjadi Banyak Bersyukur.
Dengan makan yang dilakukan saat berbuka, umat muslim dilatih untuk mensyukuri nikmat yang dimiliki saat tidak berpuasa. Sehingga manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah mensyukuri nikmat Allah SWT.
Berikutnya dikutip dari rumah.com dalam https://rumah.com disebutkan paling kurang ada 12 hikmah yang dapat diambil dengan menjalankan ibadah puasa, adapun hikmat tersebut adalah;
Berpuasa di dalam Ramadan mengandung banyak hikmah. Diantaranya memberi pelajaran bagi manusia untuk melatih diri (riyadhah nafs) dan penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs). Sehingga puasa bukanlah sekadar rutinitas belaka, melainkan bermakna secara spiritual, psikologis, serta humanis-sosialis.
Muroqabatullah artinya selalu merasa diawasi Allah. Memang benar adanya, seseorang bisa saja mengaku berpuasa, tapi hanya Allah yang tahu kebenarannya. Melakukan tindakan tercela selama berpuasa sepatutnya tidak dikerjakan apabila seseorang selalu menanamkan paham muroqabatullah. Sifat ini juga dapat membuat seseorang mempunyai imunitas (daya tahan) pada jiwa dan batinnya, tahan akan godaan dan senantiasa merasakan ketenangan.
Hikmah puasa yang paling umum diketahui mukmin adalah meredam syahwat termasuk hawa nafsu. Sebagaimana hadis riwayat Al-Bukhari, dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata, “Aku bersama ‘Alqamah dan Aswad menemui Abdullah (bin Mas’ud), lalu Abdullah berkata, “Kami ketika masih muda pernah bersama dengan Nabi SAW lalu beliau bersabda kepada kami, “Wahai golongan pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah, karena sungguh hal itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan, dan siapa yang tidak mampu (menikah) maka hendaklah ia berpuasa, karena itulah pengendali baginya.”
Jika puasa tersebut dilakukan sebaik-baiknya, maka akan timbul dalam diri seseorang sifat sabar, karena dalam berpuasa seseorang akan dilatih untuk bisa menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Misalnya makan dan minum serta amarah.
Hikmah puasa pun dapat menyehatkan badan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berpuasalah agar kamu sehat.” Oleh karenanya, hikmah yang terkandung dalam puasa bukan hanya berguna untuk menyehatkan jiwa belaka, melainkan juga dapat menyehatkan badan. Berdasarkan pengalaman, banyak diantara orang yang sebelum puasa menderita berbagai penyakit seperti magh, namun setelah berpuasa ternyata bisa sembuh bahkan sehat seperti semula.
Puasa juga mampu membentuk sikap disiplin terhadap seseorang. Bagaimana tidak, aturan tidak makan dan minum sebelum adzan Maghrib tentu akan membentuk kedisplinan secara perlahan. Tak hanya itu, jam makan sahur yang sebaiknya dituntaskan sebelum imsak juga tanpa sadar akan membuat seseorang lebih tepat waktu.
- Menciptakan Kepedulian Sosial
Momen puasa sepatutnya dimanfaatkan untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap sekitar. Hal ini bisa dimulai dari tetangga terdekat yang membutuhkan pertolongan. Hikmah puasa yang satu ini umumnya juga dimaknai dengan merasakan apa yang dirasakan orang miskin dan kelaparan di luar sana.
Meningkatkan derajat orang mukmin menjadi orang yang bertaqwa. Sebab orang yang bertaqwa itu adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT, sesuai firman Allah SWT (QS. Al-Hujurat: 13): “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah SWT adalah yang paling taqwa di antara kamu.”
Hikmah puasa selanjutnya adalah mendapat pahala berlipat yang tak terhingga dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
- Pelindung dari Perbuatan Buruk
Puasa merupakan pelindung diri dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Puasa itu perisai (pelindung diri) yang membentengi dari sentuhan api neraka.” (HR Ahmad, Muslim dan Al-Baihaqi).
Hikmah puasa lainnya adalah mampu menjaga sifat qana’ah pada diri seorang muslim. Qana’ah artinya selalu merasa bersyukur dan ridha atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Contoh sederhana sikap qana’ah yang mungkin terasa saat berpuasa adalah ketika berbuka, dan menyadari bahwa hanya dengan meminum segelas air saja sudah merupakan nikmat luar biasa.
Salah satu kemuliaan dan keistimewaan yang terkandung di bulan Ramadan adalah satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar selalu menjadi malam yang ditunggu-tunggu, dirindukan, dan teramat dinantikan. Pasalnya, malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah, lebih baik dari seribu bulan, dan menjadi hikmah puasa terindah yang akan dirasakan bagi mukmin yang bersungguh-sungguh.
DAMPAK IBADAH PUASA TERHADAP PEMBINAAN DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN).
Bagi Pegawai Negeri Sipil, menjalankan ibadah puasa memiliki banyak keutamaan baik untuk diri sendiri maupun hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Allah SWT.
Bagaimana dampak positif ibadah puasa dalam pembinaan disiplin ASN. Dikutip dari IAIN Kudus dalam https//iainkudus.ac.id, diperoleh gambaran dengan ibadah puasa berdampak yang baik bagi peningkatan disiplin dengan dampak sebagai berikut;
Pertama, disiplin mentaati hukum Allah yaitu mendidik manusia untuk mentaati semua larangan larangan dan menjalankan perintah perintah Allah. Meskipun sebenarnya perintah dan larangan Allah sudah ada, tetapi pada saat puasa ramadhan kita biasanya meningkatankan amal sholeh misalnya tarawih, tadarus, iktikaf, bersedekah dan perbuatan perbuatan baik lainya. Persepsi ini yang dapat membentuk perilaku manusia menjadi lebih baik di bulan ramadhan.
Kedua, Disiplin mengelola diri, dengan puasa harus menahan amarah, ghibah atau perbuatan perbuatan lain yang biasanya bebas tetapi karena kita sedang puasa maka harus mengelola diri agar puasa kita sempurna. Tidak dirusak oleh perbuatan perbuatan yang yang menyebabkan rusaknya amalan puasa antara lain berkata kotor, bertindak tidak pantas, berselisih, mencaci, mencela bahkan berbohong
Ketiga, Disiplin untuk jujur, puasa melatih kita untuk jujur, mengatakan yang sebenarnya, karena puasa merupakan ibadah yang yang hanya diketahui oleh Allah dan orang yang melaksanakan puasa. Dalam kondisi apapun walaupun orang lain tidak melihat maka kita tidak makan, tidak minum dan benar benar melatih diri dan menyadari kehadiran Allah dalam hidupnya. Segala aktivitas pasti diketahui Allah, apabila keyakinan ini kita disiplin terus menjaga maka akan membentuk manusia yang jujur.
Keempat, Disiplin membiasakan diri yaitu membiasakan ibadah ibadah yang dilalukan selama bulan puasa tetapa berlanjut dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari meskupun tidak di bulan sucu ramadhan. Disiplin menjalankan ibadah ini jika telah menjadi kebiasaan maka akan menumbuhkan kesadaran untuk selalu dekat kepada Allah. Memang waktu puasa di bulan ramadhan berbeda dengan waktu di luar ramadhan tetapi paling tidak kebiasaan ini akan membentuk karakter seseorang agar selalu taqwa.
APA YANG BISA DIAMBIL DARI URAIAN DIATAS?
Sebagai seorang ASN yang peran dan fungsinya sangat penting dalam memajukan organisasi birokrasi ditengah berbagai tantangan global yang yang sangat kompleks, aspek kedisiplinan menjadi hal yang pokok untuk senantiasa ditingkatkan dengan asumsi semakin baiknya tingkat disiplin dalam pelaksanaan tugas dan fungsi maka akan memudahkan bagi dalam menghadapi banyak tantangan yang berkembang pesat saat ini.
Dengan asahan ibadah puasa yang dilakukan oleh seluruh umat muslim tidak terkecuali oleh ASN dapat mendorong kedisiplinan kita menjadi semakin berubah lebih baik dari kondisi sebelumnya, dengan harapan nilai-nilai positif yang terkadung dalam ibadah puasa dapat terpatri menjadi jiwa dan semangat kita dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN sehingga tujuan yang diharapkan untuk terwujud dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh para ASN, bisa terwujud dengan lancar dan sukses.
Demikian, mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan manfaat untuk kelancaran tugas dan fungsi kita sebagai seorang ASN, dan bila ada kekhilafan dalam uaraian ini, sebagai hamba Allah SWT, yang dhoif, saya haturkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya.
Penulis: Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Ahli Muda Pranata Humas dan Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Dompu.
SetdaDompuKab – Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Ke-XXVII Tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2023 yang dilaksanakan dari tanggal 11 Maret 2023 di Lapangan Beringin Dompu, Rabu…