TRIBUNNEWS.COM – Ibadah puasa adalah kegiatan yang memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh. Akan tetapi, ternyata ada risiko kesehatan yang dihadapi oleh penyandang diabetes ketika berpuasa, yaitu kadar gula darah yang naik turun.
Saat menjalankan ibadah puasa, terjadi perubahan pola makan dan pola tidur yang berpengaruh pada kadar gula darah dalam tubuh. Hal inilah yang dapat membuat kadar gula darah menjadi tidak terkontrol.
Namun, bukan berarti diabetesi sama sekali tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa. Para penyandang diabetes tetap dapat berpuasa tetapi harus memastikan kondisi tubuhnya baik sehingga kadar gula darah tetap terkontrol selama melakukan ibadah puasa.
Mengutip Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021, bagi penyandang diabetes yang memilih untuk berpuasa, Bulan Ramadan dapat membantu untuk meningkatkan manajemen diabetes, dengan fokus pada perawatan diri dan pengaturan waktu makan dan pengobatan.
Karenanya, penyandang diabetes perlu melakukan beberapa persiapan agar kadar gula darah dalam tubuh tetap terkontrol saat berpuasa. Berikut tipsnya.
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum berpuasa, penyandang diabetes perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. International Diabetes Federation menyarankan penyandang diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter 6-8 minggu sebelum Ramadan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh sebelum memutuskan apakah penyandang diabetes aman untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari berbagai risiko yang mengintai diabetesi saat menjalankan ibadah puasa.
Selain itu, penyandang diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur untuk mencegah kejadian hipoglikemia dan hiperglikemia saat berpuasa.
2. Tetap berolahraga
Walaupun sedang berpuasa, sebaiknya diabetesi tetap melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan hingga sedang secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh selama menjalankan puasa.
Berjalan kaki menjelang waktu buka puasa sekitar 30 menit bisa menjadi pilihan olahraga yang mudah dilakukan penyandang diabetes. Selain itu, salat Tarawih yang dilakukan setelah berbuka puasa juga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik sekaligus ibadah.
Perlu diingat bahwa olahraga berat tidak dianjurkan selama puasa karena dapat mengakibatkan hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah.
3. Pemilihan nutrisi diabetes yang tepat
Penyandang diabetes perlu memilih nutrisi yang tepat dan seimbang dengan kalori terukur saat sahur serta berbuka puasa.
Menurut ketua Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD K-EMD FINASIM, diabetesi harus memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien selama berpuasa, yang meliputi karbohidrat, protein, sumber lemak baik, serat dan juga vitamin serta mineral.
Asupan nutrisi yang mengandung karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah dan juga makanan tinggi serat menjadi pilihan yang baik karena dapat membuat diabetesi kenyang lebih lama serta membantu menjaga gula darah.
Yelvi Levani, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya, menyarankan penyandang diabetes untuk menghindari konsumsi makanan berlebihan saat berbuka puasa, terutama makanan manis dan gorengan, serta jangan melewatkan makan sahur sebelum berpuasa.
Yelvi menjelaskan, beberapa makanan yang dianjurkan dikonsumsi oleh penyandang diabetes saat sahur maupun berbuka di antaranya adalah gandum, beras merah, sayuran, ikan-ikanan, ayam tanpa kulit, susu, dan kacang-kacangan.
Agar gula darah dapat tetap terkontrol selama bulan puasa, Anda direkomendasikan mengonsumsi nutrisi yang diformulasikan khusus untuk penyandang diabetes seperti Diabetasol.
Diabetasol merupakan nutrisi pengganti makan yang lengkap dan seimbang khusus bagi diabetesi. Minum Diabetasol 4 sendok takar 2 kali sehari, setelah tarawih dan setelah sahur membantu anda untuk kenyang lebih lama dan lancar puasanya.
Diabetasol dilengkapi dengan Vita Digest, kombinasi isomaltulosa dan tinggi serat untuk bantu kontrol gula darah dan beri rasa kenyang lebih lama. Diabetasol juga dilengkapi dengan tinggi vitamin C, E, dan zink untuk bantu jaga daya tahan tubuh, serta tinggi kalsium dan vitamin D untuk jaga massa dan kekuatan tulang.
Bagi diabetesi yang ingin menyantap makanan manis saat sahur dan berbuka namun kadar gula darah tetap terjaga, Diabetasol Sweetener hadir sebagai pilihan pemanis alami pengganti gula pasir dengan nol kalori.
Memiliki rasa lebih enak dengan kandungan pemanis alami (sorbitol), Diabetasol Sweetener menjadi pilihan tepat untuk menggantikan gula pasir dalam hidangan sahur dan berbuka.
Tak hanya itu, terdapat juga Diabetasol Wafer yang cocok untuk cemilan sehat diabetesi dengan tinggi serat serta bebas kandungan gula pasir. Diabetasol Wafer merupakan snack sehat dengan coklat asli yang aman.
Mari terapkan tiga langkah di atas agar ibadah puasa lancar dan gula darah tetap terkontrol selama Bulan Ramadan!
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Anniza Kemala