Bolehkah Puasa Sunah Kamis Tanpa Didahului Senin



Jakarta – Puasa sunah Senin Kamis adalah amalan yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah SAW semasa hidup. Apakah puasa Senin Kamis merupakan suatu rangkaian dan bolehkah puasa di hari Kamis tanpa didahului puasa hari Senin?

Rasulullah SAW selalu antusias menunggu datangnya hari Senin dan Kamis, di dua hari ini beliau tak pernah melewatkan puasa sunah. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah RA ia mengatakan:

“Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Dalam hadits serupa juga disebutkan:

Aisyah RA juga mengatakan, “Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Ahmad)

Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, disebutkan bahwa hari Senin dan Kamis merupakan hari yang istimewa karena di hari tersebut seluruh amalan umat muslim diperiksa. Oleh karenanya Rasulullah SAW mencontohkan ibadah sunah yang bisa dilakukan ketika hari Senin dan Kamis.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Amal-amal perbuatan itu diajukan pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (dilaporkan) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi)

Bolehkah Puasa Kamis tanpa Didahului Puasa Senin?

Puasa sunah Senin Kamis bukanlah sebuah rangkaian yang diwajibkan. Artinya seorang muslim diperbolehkan puasa di hari Senin saja ataupun Kamis saja.

Diperbolehkan juga berpuasa sunah hanya di hari Kamis tanpa didahului puasa hari Senin. Hal ini disampaikan Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi:

لا بأس يفرد الاثنين أو الخميس، فالمنهي عن إفراده الجمعة لقول النبي صلى الله عليه وسلم: “لا تخصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ولا يومها بصيام من بين الأيام” رواه مسلم

Artinya: Tidak masalah puasa Senin saja atau Kamis saja. Karena yang dilarang adalah puasa hari Jumat saja, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah kalian khususkan malam jumat dengan shalat tahajud sementara di malam-malam lain tidak, dan jangan khususkan hari jumat dengan puasa, sementara di hari-hari lainnya tidak puasa.” (HR. Muslim).

Lebih lanjut Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi kembali menegaskan,

أما الاثنين لا بأس تفرد الاثنين تفرد الخميس تفرد الأربع لا بأس، هذا إنما خص بالجمعة

Artinya: “Adapun hari senin, tidak masalah senin saja atau kamis saja, puasa empat hari saja tidak masalah. Larangan ini hanya khusus untuk puasa hari jumat.”

Mengutip buku ‘Mengapa Harus Puasa Senin-Kamis?’ oleh Asrar Mabrur Faza disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang berpuasa Senin Kamis akan dimudahkan masuk ke surga.

Balasan bagi orang yang berpuasa Senin Kamis akan diterima ketika telah meninggal dunia. Keutamaan puasa Senin Kamis yakni “dipersilahkan” memasuki salah satu dari delapan pintu surga yang ada.

Pintu surga yang dimaksud adalah Ar-Rayyan. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah haditsnya:

“Di dalam surga itu ada delapan pintu, di antaranya ada yang namanya Ar-Rayyan. Tidak ada yang (bisa) memasuki pintu itu kecuali orang-orang yang telah berpuasa.” (HR Al-Bukhari dari Sahl bin Sa’ad ra).

Simak Video “Astronaut Arab Klaim Tak Wajib Puasa Ramadhan Saat di Luar Angkasa”
[Gambas:Video 20detik]

(dvs/lus)



Scroll to Top