Bulu Tangkis Anthony Ginting dan Cerita 2 Torehan Buruk Beruntun


Berikut adalah artikel tentang Bulu Tangkis Anthony Ginting dan Cerita 2 Torehan Buruk Beruntun yang telah tayang di quickwebsite terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TEMPO.CO, Jakarta – Anthony Sinisuka Ginting mengalami fluktuasi prestasi yang sangat curam dalam dua bulan terakhir ini. Ia sempat sekali juara, di China Open, pada September lalu. Tapi setelahnya ia hanya mencapai babak perempat final Korea Open, bahkan dalam Denmark Open dan Prancis Terbuka ia beruntun tersingkir di babak pertama.

Anthony, 22 tahun, harus dengan cepat mengakhiri kiprahnya di ajang French Open 2018 setelah dikalahkan Kantaphon Wangcharoen, pemain muda Thailand, dengan skor 20-22, 12-21 pada pertandingan Selasa, 24 Oktober. Ini menjadi kekalahan pertama Anthony dari Wangcharoen dalam empat pertemuan.

Apa yang salah dengan pemain peringakat delapan dunia ini? Anthony merasa kesulitan mengontrol shuttlecock yang berat. “Memang ini bukan alasan, tapi saya tak bisa mengontrol shuttlecock di sini yang berat. Saya sudah inisiatif menyerang dari depan, tapi datangnya pengembalian bola cukup lambat dan saya tidak bisa mengontrol ini sehingga saya mati sendiri,” kata dia.

Ia melanjutkan, “Saya sudah coba tapi feeling nya tidak pas di lapangan. Permainan tidak berjalan seperti rencana saya. Kondisi lapangan dan shuttlecock juga beda dengan pertemuan kami terakhir di Indonesia Masters 2018.”

Anthony mengakui lawannya tampil stabil di laga itu. “Dari awal game pertama memang saya ketinggalan terus, saya berpikir bagaimana bisa melewati skor lawan dulu dan dia akan goyang. Tapi dia tampil stabil dan terus menekan, dia juga jarang membuat kesalahan sendiri.”

Sebelumnya, di babak pertama Denmark Open 2018 Anthony Sinisuka Ginting disingkirkan Kento Momota (Jepang) lewat pertarungan tiga game yang berakhir dengan skor 21-18, 21-23, 21-15.

Saat itu, merasa bahwa lawan bermain berbeda dari biasanya. Ia juga merasa permainan net yang menjadi andalannya tak dapat dia mainkan dengan baik.

“Memang permainan net itu kan salah satu andalan saya untuk dapat kesempatan menyerang, hari ini touch nya kurang dapat. Kecewa pasti ada, harusnya saya bisa menang, tapi ya kesalahannya di poin kritis, Momota lebih bisa mengontrol,” kata Anthony.

Dengan dua kegagalan beruntun itu, sepanjang tahun ini, Anthony sudah lima kali tersingkir di babak pertama turnamen yang diikutinya. Ia juga sempar empat kali lolos perempat final, dan dua kali menjadi juara.

Berikut hasil yang dia raih sepanjang 2018:
Malaysia Masters (Januari): perempat final
Indonesia Masters (Januari): juara
Jerman Open (Maret): perempat final
All England (Maret): babak 32 besar
Kejuaraan Asia (April): babak 16 besar
Malaysia Open (Juni-Juli): babak 32 besar
Indonesia Open (Juli): babak 16 besar
Kejuaraan Dunia (Agustus): babak 32 besar
Asian Games 2018 (Agustus): medali perunggu
Jepang Open (September): perempat final
China Open (September): Juara
Korea Open (September): perempat final
Denmark Open (Oktober): 32 besar.
Prancis Terbuka (Oktober): 32 besar.













Selanjutnya, Anthony Ginting akan tampil dalam turnamen Fuzhou China Open, 6-11 November. Di babak pertama ia akan melawan pemain tuan rumah Qiao Bin.

BADMINTON INDONESIA

Scroll to Top