Warga Protes Proyek Tol SerpongCinere Mepet Situ Sasak


TEMPO.CO, Tangerang Selatan – Puluhan warga yang tergabung dalam Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda Pemudi (Ganespa) berunjuk rasa di proyek pembangunan jalan tol Serpong-Cinere, di Jalan Padjajaran, Bambu Apus, Pamulang, dan Kota Tangerang Selatan, Senin. Mereka memprotes proyek pembangunan jalan tol Serpong- Cinere yang melintasi Situ Sasak.

“Pembangunan jalan tol ini menyalahi aturan. Harusnya dari titik air ke darat itu batasnya 40 meter. Ini kita bisa liat pembangunan jalan tol mepet dengan bibir Situ Sasak,” kata Pembina Ganespa, Nurcholis Hafiz, di lokasi, Senin, 8 januari 2018.

Menurut Hafiz, aksi lembaganya sebagai bentuk perlawanan dari kemungkinan kesalahan Pemerintah Kota Tangerang Selatan atau pemerintah pusat. Karena, kata Hafidz, garis sempadan situ tidak boleh diganggu gugat.

“Garis sempadan situ tidak boleh ada yang mengganggu sedikit pun, tidak boleh ada yang mengusik sedikit pun, apalagi ini terkait dengan perusakan,” ujar Hafidz. Dari pembangunan proyek tol Serpong Cinere, kata Hafidz, ada beberapa titik situ yang dirusak, dan ada juga yang dihilangkan.

Hafidz mengklaim, pihaknya malah membantu pemerintah untuk melindungi situ di Kota Tangerang Selatan. “Kami sudah bersurat ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan, pemerintah pusat dan Balai Besar Wilayah Sungai, tetapi sampai saat ini belum ada jawaban,” ujar Hafidz.

Ganespa meminta pemerintah, Hafiz menambahkan, agar mengembalikan fungsi dan mengembalikan garis sempadan situ yang terpakai untuk pembanguna ruas tol ini. “Pada dasarnya kami mendukung program pembangunan pemerintah, tapi titik- titik yang dihilangkan di situ sasak ini harus diganti dulu agar volume air tidak berkurang,” imbuh Hafidz.

Kepala Pelaksana Proyek Pembangunan Jalan Tol Serpong- Cinere, Nanan Sudirman, mengatakan, setelah pembengunan jalan tol Serpong-Cinere selesai, pihaknya melebarkan kembali  sit.

“Ada dudukan untuk penyangga (di Situ Sasak). Nantinya setelah pembangunan, tanah tersebut akan kita gali lagi dan akan kita lebarkan, karena kalau kita ngebor tidak ada tanah di depannya, ya, tidak bisa,” ujar Nanan.

Menurut Nanan, rencana pengerjaan proyek jalan tol Serpong- Cinere ini selama satu tahun, dan setelah pengerjaan tiang penyangga, pihaknya akan mengembalikan kembali, bahkan akan lebih lebar dari sebelumnya.

“Panjang lahan yang saat ini digunakan untuk membangun tiang penyangga ini kurang lebih 250 meter,” kata Nanan. 

Jalan tol Serpong-Cinere adalah salah satu jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 yang rencananya akan menyambung dengan Jalan Tol Kunciran–Serpong di bagian barat dan Jalan Tol Cinere–Jagorawi di bagian timur.

Scroll to Top