Percepat Proyek Tol BalikpapanSamarinda Pemda Bentuk Tim Khusus


TEMPO.CO, Balikpapan – Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak membentuk tim khusus untuk mempercepat penyelesaian proyek pembangunan tol Balikpapan-Samarinda. “Tim itu beranggotakan Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kaltim, Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim Taufik Fauzi di Balikpapan, Ahad, 25 Maret 2018.

Taufik mengatakan, surat keputusan pembentukan tim percepatan itu akan diteken Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pada pekan ini. Selain itu, sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga dilibatkan pada tim tersebut.

Baca: Pemerintah Akan Tambah Masa Konsesi BUJT Agar Tarif Tol Turun

Bukan hanya menyelesaikan soal lahan, kata Taufik, tim itu juga bertugas mendata dan menentukan langkah cepat penyelesaian pengerjaan tol sepanjang 99.2 km itu. Secara terjadwal, tim akan bertemu dan menggelar rapat setiap dua minggu sekali di Istana Negara di Jakarta. “Untuk mencari solusi semua masalah,” ucapnya.

Taufik mencontohkan, pada Seksi V yang menghubungkan Balikpapan dengan Manggar-Sepinggan sepanjang 10.99 km. Di lahan tersebut ada kendala karena jalan bertemu dengan perumahan warga, sementara warga juga memerlukan lahan jalan akses melintas tol untuk akses keluar masuk perumahannya.

Termasuk juga ada overpass atau jembatan melintas di atas tol di Seksi IV dan Seksi III, di mana tol bertemu dengan jalan hauling tambang batu bara. Taufik menjelaskan, untuk solusi masalah itu, para direktur perusahaan tambang dan Pemerintah Provinsi Kaltim diminta berkoordinasi soal hibah dan rekomendasi penciutan lahan tambang.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga menyarankan ganti rugi lahan yang bermasalah, kata Taufik, juga dititipkan di pengadilan. “Sehingga pekerjaan tidak lagi terhambat permasalahan lahan,” kata Taufik.

Proyek tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 kilometer itu mulai dibangun pada 2011 dengan pencanangan batu pertama di Manggar, Balikpapan. Pembangunannya dibagi dalam lima Seksi, yaitu Seksi I Km 13-Samboja, Seksi II mulai Samboja-Kutai Kartanegara hingga Palaran I-Samarinda.

Adapun Seksi III mulai Samboja hingga Palaran II, Seksi IV Palaran ke Jembatan Mahkota II Samarinda, serta Seksi V dari Manggar-Balikpapan ke Km 13. Kelima seksi tersebut dibiayai dari APBD Provinsi Kaltim, kemudian pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) melalui PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda, serta dana APBN melalui pinjaman dari Cina. Taufik optimistis proyek itu selesai November ini.

Sejauh ini, pengerjaan ruas tol Seksi V sepanjang 11,12 km yang sumber dananya dari APBN dan pinjaman Cina itu sebesar Rp 848,5 miliar adalah seksi yang paling telat realisasi pengerjaannya. Seksi ini baru selesai 27,15 persen dan dikerjakan tiga kontraktor untuk tiga segmen, yaitu kontraktor asing Beijing Urban Construction Group Co. Ltd, kontraktor nasional BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 

ANTARA

Scroll to Top