Perbaiki Diri Sebelum Ramadhan 1444 Hijriah dengan Mengobati Hati yang Sakit dengan Caracara Ini


HARIANHALUAN.COM – Hati seseorang tidak bisa bersih dan lurus di atas keimanan yang kuat, kecuali apabila terhindar dari fitnah syubhat dan syahwat.

Hati yang bersih dari fitnah syahwat dan syubhat merupakan sebab datangnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dalam ayat Asy-Syu’ara’: 88-89, Allah mengingatkan bahwa di hari kiamat nanti, harta benda dan anak-anak kita tidak berguna dan tidak mendatangkan kebahagiaan, kecuali jika kita bertemu Allah Ta’ala dengan hati yang bersih.

Baca Juga: Muncul Wacana Prabowo Subianto Duet dengan Ganjar Pranowo, Cak Imin: Berarti Koalisi PKB dan Gerindra Bubar

Menurut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, orang yang memiliki hati yang bersih merupakan salah satu manusia yang paling utama.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan hati dari penyakit syubhat dan syahwat.

Beberapa cara efektif untuk menyembuhkan dan membersihkan hati yaitu pertama dengan rajin membaca, menghayati makna Al-Qur’an, mempelajari kandungannya, serta mengamalkan apa-apa yang ada di dalamnya.

Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk menghayati Al-Qur’an karena ayat-ayatnya adalah obat paling ampuh untuk menyembuhkan hati yang sakit dan kotor.

Kedua, Berdzikir dan mengingat Allah Ta’ala juga penting dilakukan. Hati yang tidak tenang akan tenang jika mengingat Allah Ta’ala. Ada beberapa dzikir yang dapat dilakukan, seperti zikir tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

Dalam keadaan apapun, kita harus senantiasa mengingat Allah Ta’ala. Dalam surat Ar-Ra’d ayat 28, Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Baca Juga: Duh duh.. SF Hariyanto Ngaku Beli Tas KW ITC, Anak Sekda Riau Spill Datang ke Store Prada dan LV

Ketiga, menjaga pergaulan dan lingkungan. Seseorang dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih pergaulan yang baik dan memilih lingkungan yang positif.

Lingkungan yang baik akan membantu seseorang untuk tetap istiqomah dan berusaha untuk meningkatkan keimanan.

Keempat, menghindari hal-hal yang dapat menggugah syahwat. Seseorang harus mampu mengendalikan hawa nafsunya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan maksiat.

Scroll to Top