Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Danang Parikesit mengatakan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 mulai fungsional akhir 2021 kecuali Cinere – Jagorawi sepanjang 5,50 km yang mundur pada kuartal I 2022.
“Yang akan operasional tahun ini kecuali Cinere – Jagorawi, kita harapkan Cimanggis – Cibitung Seksi 2 (Jatikarya – Cibitung) dan Cibitung – Cilincing Seksi I (Cibitung – Telaga Asih). Kemungkinan bisa kita mulai fungsionalkan sekarang ini untuk Lebaran,” ucap Danang pekan ini.
Tol JORR II terdiri dari ruas Cibitung – Cilincing yang terbagi dalam 3 seksi yaitu Seksi 1 (Cibitung – Telaga Asih), Seksi 2 (Telaga Asih – Muara Bakti) dan Seksi 3 (Muara Bakti – Cilincing). Sementara ruas Cimanggis – Cibitung terbagi dalam 2 seksi yakni Seksi 1 (Cimanggis – Jatikarya) dan Seksi 2 (Jatikarya – Cibitung). Kemudian ruas Cinere – Jagorawi terbagi dalam 3 seksi yaitu Seksi 1 (Jagorawi – Raya Bogor), Seksi 2 (Raya Bogor – Kukusan) dan Seksi 3 (Kukusan – Cinere). Lalu ruas Serpong – Cinere terbagi dalam 2 seksi yakni Seksi 1 (Serpong IC – Pamulang) IC) dan Seksi 2 (Pamulang IC – Cinere IC). Terakhir ruas Cengkareng – Batuceper – Kunciran sepanjang 14,19 km.
Danang menambahkan akhir tahun ini semua ruas Tol JORR 2 diupayakan tuntas kecuali Cinere-Jagorawi. Pasalnya, BPJT masih menunggu kesiapan lahan. Jika lahannya sudah siap, maka kontraktor juga siap untuk mengerjakan. Ia memperkirakan, Cinere – Jagorawi akan selesai kuartal pertama 2022.
“Cinere-Jagorawi yang belum itu selesai sepanjang 800 meter. Itu kalau semua tanahnya beres tahun ini, harapan saya kuartal pertama 2022 tuntas semuanya,” jelas Danang.
Sejauh ini, kata Danang, progres persiapan lahan sudah mencapai 60% dan sisanya 40%. “Kalau kita menunggu penganggaran, pinjaman juga bisa. Dipinjami dulu saja asal proses penganggarannya ada,” ujarnya.
Selain tol di Jabodetabek, ia melaporkan Jalan Tol Trans Sumatera seperti ruas Sigli-Banda Aceh juga akan operasional di sekitar kuartal II dan III tahun ini termasuk ruas Pekanbaru-Bangkinang. Sedangkan ruas Padang-Sicincin sejauh ini pembangunannya masih terkendala lahan.
“Jadi, prinsipnya kalau dari kami, investornya Hutama Karya dengan kami, sejauh ada tanah yang tersedia pasti kita kerjakan,” terangnya. Lagi pula sesuai arahan Menpupera Tol Trans Sumatera akan difokuskan pada penyelesaian backbone. Untuk itu, backbone akan dituntaskan lebih dulu, sambil kemudian menyelesaikan bagian sirip-siripnya.
Pemda Harus Paling Depan
Terkait pembebasan lahan ruas Padang – Sicincin, Direktur Jenderal Bina Marga Kempupera Hedy Rahadian sebelumnya menyampaikan bahwa pembebasan lahan ini erat kaitannya dengan peran dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebab secara regulasi berada di sana.
“Kita sangat mengandalkan mereka dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kita yang ada di Bina Marga tugasnya membantu soal pembayaran dari tanah yang dibebaskan tersebut,” ungkap Hedy.
Selain itu, stakeholder lain yang dalam hal ini perannya tidak kalah penting adalah pemerintah daerah (Pemda). Hedy menilai peran pemda sangat krusial untuk memfasilitasi masalah pembebasan lahan. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan juga sudah mengingatkan pemda harus berada di barisan paling depan dalam penyediaan lahan. Artinya, pemda bertugas mengkondisikan di masyarakat mengenai arti penting infrastruktur jalan tol ini.
“Kita juga selalu diberi pesan bahwa tugas dari pembangunan jalan tol itu memfasilitasi pembangunan di daerah bukan sebaliknya. Kalau kita bicara suksesnya program pembangunan, faktornya pasti dukungan dan leadership dari kepala daerah,” tutur Hedy.
Sedangkan menyangkut konstruksi dan pembiayaan, bisa dipikirkan. Bahkan konstruksi yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi pun masih bisa dikerjakan. Akan tetapi jika lahan tidak tersedia, maka pembangunan tidak bisa dikerjakan walaupun kontraktor mempunyai kemampuan yang mumpuni.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini