Puasa Daud Adalah Puasa Yang Dilakukan Selang Hari Apa Saja Keutamaannya



Jakarta

Salah satu ibadah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yakni puasa Daud. Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan selang hari.

Puasa ini pertama kali dilakukan oleh Nabi Daud AS dan hukumnya sunnah. Artinya, orang yang melakukan puasa Daud adalah orang yang berpuasa meniru Nabi Daud AS.

Puasa Daud ini dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Maka, berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah yang dinamakan puasa Daud. Dan, ini adalah puasa yang paling utama.” (HR. Bukhari)

Kedudukan Puasa Daud

Kedudukan puasa Daud adalah sangat penting dan menjadi ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam beberapa dalil Al-Qur’an maupun hadits.

Dalam buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah oleh Abdul Wahid, dijelaskan bahwa Faedah dari puasa Daud adalah untuk menunaikan hak Allah dengan memenuhi perintah-Nya dan sekaligus untuk menunaikan hak atas tubuh sendiri yakni memberi waktu bagi tubuh untuk beristirahat dari makan.

Namun, lebih lanjutnya disampaikan oleh Syekh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin bahwa puasa Daud dilakukan jika seseorang mampu dan tidak memiliki kesulitan untuk mengerjakannya.

Dikatakan juga bahwa jangan sampai praktik dari puasa Daud ini malah menjadikan amalan lain ditinggalkan misalnya seseorang yang menjalankan puasa Daud menjadi lalai untuk belajar agama. Tentunya, bukan seperti itu esensi dari puasa ini.

Keutamaan Puasa Daud

Dijelaskan dalam buku Magnet Rezeki Keluarga oleh Arifin Ibu Jumani (2021), bahwa terdapat beberapa manfaat dari Puasa Daud, yang diantaranya adalah:

1. Puasa Daud merupakan puasa yang paling disukai oleh Allah SWT

Dalam sebuat hadits dikatakan bahwa puasa Daud merupakan puasa yang disukai oleh Allah SWT. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin al-Ashr RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud, sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Ia biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, serta tidur pada seperenamnya. Nabi Daud berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Puasa Daud adalah puasa sunnah yang paling utama

Terkait dengan keterangan bahwa puasa Daud adalah puasa sunnah yang utama, terdapat dalam hadits berikut ini,

“Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash RA berkata bahwa Rasulullah SAW diberi kabar bahwa saya sudah bersumpah, Demi Allah, saya akan berpuasa sepanjang hari dan shalat sepanjang malam selama hidupku maka Rasul bertanya, ‘Benarkah kamu telah berkata demikian?’ Jawabku, ‘Benar, saya telah berkata demikian, ya Rasulullah.’ Rasul bersabda, ‘Kamu tidak akan dapat melakukan itu, maka berpuasalah dan makanlah, tidurlah dan bangunlah. Berpuasalah tiga hari pada setiap bulan kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya hingga sepuluh kali dan itu sudah menyamai puasa selama hidup.’ Jawabku (Abdullah bin Amr), ‘Saya kuat melebihi dari itu.’ Nabi bersabda, ‘Berpuasalah sehari dan bukalah sehari. Itulah puasa Nabi Daud, dan itulah puasa yang paling utama.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Puasa Daud dapat menjadi perisai

Puasa Daud adalah salah satu cara untuk menghalangi diri dari amarah, godaan nafsu, dan hal buruk lainnya. Hal tersebut disebutkan dalam hadits berikut,

“Abu Hurairah RA berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Semua perbuatan anak Adam akan membawa manfaat pada dirinya sendiri selain puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu adalah benteng. Oleh sebab itu, apabila salah seorang di antaramu semua berpuasa, maka jangan sekali-kali ia berkata kotor dan jangan ribut. Apabila ada salah seorang yang mencaci maki atau mengajak berkelahi, maka hendaknya ia berkata, ‘Sebenarnya aku sedang berpuasa.’ Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum dari minyak kasturi di sisi Allah. Dan, bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yaitu, gembira ketika ia berbuka puasa dan gembira ketika menghadap kepada Tuhannya karena besarnya pahala puasa tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Simak Video “Puncak Harlah 1 Abad PBNU”
[Gambas:Video 20detik]

(erd/erd)

Scroll to Top