Jakarta –
Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) menjamin pasokan bahan pangan selama Ramadan dan Lebaran. Namun, ada harga bahan pangan yang diprediksi naik
“Memang ada kecenderungan naik, itu secara psikologis memang ada. Kita dari Bapanas melihat ketersediaannya cukup untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan Lebaran. Tidak perlu ada khawatir, tidak perlu panic buying karena menjaga ketersediaan seluruh pangan cukup,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa saat ditemui di Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Bapanas sendiri terus melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan bahan pangan di pasaran. Gusti mengatakan, harga daging ayam saat ini masih berada di kisaran Rp35.000-Rp36.000 per kg atau berada di bawah harga acuan Rp36.750 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian untuk minyak goreng, menurutnya saat ini ketersediaannya telah banjir di pasaran. Hal ini selaras dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang sudah memutuskan untuk menambah Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 450.000 ton untuk tiga bulan ke depan, dari Februari sampai April 2023.
“Ini tinggal mitigasi yang biasanya naik sedikit. Itu biasanya terjadi akibat adanya pedagang antara. Jadi D1 sudah bagus harganya, D2 juga, begitu ke pedagang pengecer pasar kena di pedagang perantara. Ini yang biasanya sedikit naik. Sehingga kami sudah meminta Kemendag seluruh provinsi melakukan pengawasan untuk memastikan migor benar-benar Rp 14.000,” ujarnya.
Sementara untuk bawang putih, Gusti juga memastikan pasokannya di dalam negeri mencukupi meski ada sedikit kenaikan harga. “Itu wajar. Dan sudah impor. Jadi mudah mudahan berharap kita semua kuota impor tadi bisa terealisasi sehingga minimal (harga) bawang putih bisa stabil,” ucapnya.
Tidak hanya bawang putih, harga bawang merah juga diprediksi naik. Harga bawang merah sendiri di setiap momentum Ramadan selalu mengalami kenaikan.
Terakhir untuk cabai, Gusti mengatakan, sejumlah daerah sudah melaksanakan gerakan tanam cabai sehingga ketersediaannya diprediksi aman. Meski demikian, menurutnya kondisi musim hujan saat ini tetap perlu diwaspadai lantaran dapat mengganggu produksi cabai.
“Saya kira mestinya relatif aman karena 3- 4 bulan aman mestinya bisa menikmati panen itu. Namun musim hujan kita tetap waspada. Kalau dilihat hujan yang lebat tidak menggangu produksi cabai, sampai bulan April pun kita masih surplus lebih banyak. Sehingga dari ketersediaan aman,” pungkasnya.
(hns/hns)