Dalil Mengenai Ziarah Kubur Berdasarkan AlHadits beserta Doanya



Jakarta

Dalil mengenai ziarah kubur terdapat dalam beberapa hadits. Ziarah kubur menjadi sebuah tradisi yang telah ada sejak dahulu kala.

Tradisi ziarah kubur menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat, khususnya di Indonesia. Biasanya, menjelang bulan Ramadhan masyarakat berbondong-bondong melakukan tradisi ini.

Secara etimologi, ziarah berasal dari bahasa Arab yaitu zaara-yaziiru-ziyaratan dan mazaaran yang artinya mengunjungi atau menengok. Kata tersebut memiliki banyak turunan makna seperti tazawwara yang berarti saling mengunjungi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia. Sementara itu, istilah berziarah berarti berkunjung ke tempat yang dianggap keramat atau mulia seperti makam untuk berkirim doa.

Adapun, masyarakat Arab Jahiliyah memiliki tradisi ziarah yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Sebagai contoh, ketika Nabi Muhammad SAW masih belia, ia diajak oleh sang ibu berziarah ke makam ayahnya, seperti dikutip dari buku Mari Ziarah tulisan Abdurrahman Misno BP.

Kemudian, setelah sang ibunda meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW melakukan ziarah ke makam ibunya di Madinah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

“Nabi Muhammad SAW berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang disekitarnya. Beliau bersabda, ‘Aku minta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburannya, maka Dia memberi izin kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian,” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, dan lainnya).

Dalil Mengenai Ziarah Kubur dalam Islam

Berikut ini merupakan dalil mengenai ziarah kubur dalam hadits sebagaimana dikutip dari buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam oleh Firman Arifandi, LC, MA.

1. Dari Buraidah, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil),” (HR Muslim).

Imam Ash-Shan’ani mengatakan bahwa hadits tersebut menunjukkan tentang disyariatkannya ziarah kubur dan hikmah yang terkandung, yaitu mengambil pelajaran, mengingat akhirat dan motivasi dalam menjalani kehidupan dunia.

2. Kemudian, ada juga hadits selanjutnya. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat,” (HR Ibnu Majah).

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa ziarah kubur bertujuan untuk mengingatkan manusia kepada kehidupan akhirat. Dengan demikian, kita akan termotivasi untuk mempersiapkan bekal-bekal penting selama di dunia.

3. Mengutip dari laman NU Online, perilaku ziarah kubur dilakukan oleh Rasulullah SAW setelah malaikat Jibril menemuinya dan berkata:

“Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur Baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka,” (HR Muslim)

Dalil-dalil dalam hadits di atas tidak menyatakan dengan jelas bahwa ziarah kubur adalah hal yang diperbolehkan atau tergolong sebagai hal yang dianjurkan (sunnah).

Anjuran melaksanakan ziarah kubur bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang saleh atau orang Islam secara umum. Hal ini ditegaskan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4.

“Ziarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran,” tulisnya.

Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu,” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah mendatangi pemakaman, maka beliau membaca:

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaykum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami-Insya Allah-benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat,” (HR An-Nasa’i).

Demikian pembahasan mengenai dalil ziarah kubur beserta doanya. Semoga bermanfaat.

Simak Video “Ziarah Makam Jelang Puasa, Penjual Bunga Raup Cuan”
[Gambas:Video 20detik]

(aeb/lus)

Scroll to Top