Bentuk Akulturasi Kebudayaan Hindu dalam Seni Sastra


KOMPAS.com – Pengertian akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri.

Salah satu contoh akulturasi adalah ketika pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, yang perlahan-lahan mulai mengikis tradisi lokal masyarakat.

Pengaruh akulturasi Hindu-Buddha sendiri terjadi pada beberapa hal. Salah satunya adalah seni sastra.

Lalu, bagaimana bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu dalam seni sastra?

Baca juga: Sejarah Wayang Kulit

Munculnya tokoh punakawan dalam kisah mahabharata

Berdasarkan isinya, seni sastra terbagi menjadi tiga, yaitu tutur, kitab hukum, dan wiracarita.

Salah satu bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu dalam seni sastra tampak pada munculnya tokoh punakawan dalam kisah mahabarata.

Punakawan adalah tokoh pewayangan Jawa yang diciptakan oleh seorang pujangga Jawa, dan merupakan mitologi Jawa.

Punakawan berasal dari dua kata, yaitu pana, yang berarti cerdik, jelas, terang, dan cermat, dan dari kata kawan yang artinya teman atau sahabat.

Secara harfiah, Punakawan berarti teman atau sahabat yang cerdik, dapat dipercaya, dan memiliki pengamatan tajam dan cermat.

Pada umumnya, Punakawan ditampilkan dalam pementasan wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek, atau wayang orang.

Hal paling khas dari penampilan Punakawan adalah mereka berperan sebagai kelompok orang yang humoris.

Baca juga: Kenapa Drupadi Menikahi 5 Pandawa?

Mulai dari tingkah laku hingga ucapan Punakawan selalu membuat penonton tertawa.

Lebih lanjut, hal yang menunjukkan bahwa Punakawan menjadi salah satu wujud akulturasi kebudayaan Hindu dalam seni sastra adalah kemunculan mereka dalam Kitab Mahabharata.

Kitab Mahabharata adalah salah satu karya terbesar dari India yang dianggap suci dan istimewa bagi pemeluk Hindu.

Isi dari Kitab Mahabharata adalah tentang perang antara Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta Hastinapura.

Sebab, tokoh Punakawan disisipkan dalam Kitab Mahabharata sebagai penguat alur cerita.

Kitab Mahabharata termasuk contoh dari wiracarita yang terkenal di Indonesia dan kemudian melahirkan wiracarita hasil gubahan dari pujangga Indonesia.

Gubahan tersebut berupa kitab Baratayuda karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Referensi:

  • Kresna, Ardian. (2012). Punakawan: Simbol Kerendahan Hati Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Scroll to Top