Jakarta –
Puasa Ayyamul Bidh menjadi amalan puasa sunnah lain yang dapat dikerjakan muslim di bulan Muharram selain puasa Tasu’a dan Asyura. Sama seperti bulan lainnya, puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram juga dikerjakan selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” (HR Tirmidzi).
Puasa selama tiga hari berturut-turut tiap bulannya ini juga dijelaskan Rasulullah SAW mengandung keutamaan dalam pengamalannya. Disebutkan, pahala puasa tiga hari Ayyamul Bidh setara dengan berpuasa selama satu tahun.
Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ « هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ »
Artinya: “Rasulullah SAW biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” Dan beliau bersabda, “Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun.” (HR Abu Daud).
Untuk meraih keutamaan puasa seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, puasa sunnah ini juga perlu dilakukan dengan tata cara yang benar. Seperti halnya puasa sunnah lainnya, puasa Ayyamul Bidh didahului dengan bacaan niat sebelum sahur dan diakhiri dengan berbuka.
Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram atau Agustus 2022
Mengutip kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabi al-Jaza’iri, niat puasa Ayyamul Bidh dapat dilafalkan setelah fajar atau terbitnya matahari. Aturan tersebut berlaku dengan catatan muslim yang hendak berpuasa belum makan apapun.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Ayyamul Bidh Tidak Genap 3 Hari
Sesuai dengan konversi sistem penanggalan Hijriah ke Masehi, niat puasa Ayyamul Bidh sudah bisa dilafalkan pada hari ini, Kamis (11/8/2022). Kemudian, puasa ini dapat dilanjutkan selama dua hari berikutnya pada 12-13 Agustus 2022.
Namun, hal ini mungkin menjadi permasalahan bagi muslim yang berhalangan untuk mengerjakan puasa Ayyamul Bidh secara utuh selama tiga hari berturut-turut. Perkara ini mungkin membatalkan niat muslim untuk berpuasa Ayyamul Bidh.
Namun, Syaikh Ibn Baz dalam kitab Fatawa Ibn Baz 370/15 berpendapat, puasa Ayyamul Bidh boleh dilaksanakan tidak genap selama tiga hari.
“Jika tidak memungkinkan, boleh tidak berpuasa pada tanggal 13 Hijriah. Jadi ia berpuasa pada tanggal 14 dan 15 Hijriah,” tulis Syaik Ibn Baz yang diterjemahkan Syed Muhammad Soleh al Munajid dalam buku Supaya Ramadhan Sempurna.
Meski ada kebolehan tidak dikerjakan secara utuh, Syaikh Ibn Baz menekankan bahwa niat puasa Ayyamul Bidh dan amalannya tetap lebih afdal dan sempurna bila dikerjakan selama tiga hari sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Untuk informasi, sebaik-baik puasa yang dikerjakan selain bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram. Untuk itu, alangkah baiknya bila muslim dapat memperbanyak amalan dan membaca niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram .
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain dari kitab al-Musnad juga dijelaskan, ada satu hari di bulan Muharram sebagai hari pengampunan Allah SWT yang bisa diisi dengan amalan puasa. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين
Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain.” (HR Tirmidzi).
Puasa di bulan Muharram yang dimaksud dalam hadist juga termasuk dengan niat puasa Ayyamul Bidh dan pengamalannya. Semoga amalan sunnah yang dimulai dengan niat baik ini bisa menjadi jembatan dalam meraih ridha Allah SWT.
Simak Video “Astronaut Arab Klaim Tak Wajib Puasa Ramadhan Saat di Luar Angkasa”
[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)