Bandung –
Puasa Ramadan adalah ibadah yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Banyak yang menghitung kapan puasa Ramdan tahun 2023 akan mulai dilaksanakan.
Seperti nama bulannya, ibadah puasa Ramadan dilakukan selama sebulan penuh di bulan Ramadan dalam kalender Islam. Bulan istimewa ini adalah bulan ke-7, setelah bulan Syakban dan sebelum bulan Syawal.
Selama bulan Ramadan, umat muslim dunia akan berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bulan Ramadan dianggap sebagai bulan penggemblengan di mana keimanan seseorang dapat bertambah dan diperkuat melalui berbagai aktivitas ibadah yang dilakukan selama bulan itu.
Di bulan Ramadan terdapat malam Lailatul Qadar dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan. Selain itu setiap amal ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadan kaan diganjar dengan pahala yang berkali-kali lipat lebih baik dibandingkan dengan dilakukan pada bulan-bulan lain.
Kapan puasa Ramadan 2023
Keputusan awal Ramadan di Indonesia memang belum ditetapkan. Karena ini akan diumumkan berdasarkan sidang isbat yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama RI.
Biasanya sidang isbat ini dilakukan menjelang hari-hari terakhir di bulan Syakban untuk melihat hilal.
Meski begitu, kita bisa memperkirakan kapan awal Ramadan 2023 dengan melihat kalender Islam Hijriah tahun 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
Dari kalender itu, awal Ramadan 2023 diperkirakan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023. Hal ini dilihat dari perhitungan kalender hari libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri yang ditetapkan pada tanggal 22-23 April 2023. Artinya, dengan perhitungan 30 hari dalam sebulan, maka puasa ramadan dimulai sekitar tanggal 23-24 Maret 2023.
Dikutip dari detikhikmah, otoritas Uni Emirat Arab (UEA) juga telah memprediksi awal ramadan untuk tahun 2023 pada hari Kamis, 23 Maret 2023 nanti. Prediksi ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan Persatuan Astronomi Internasional (Arab Union for Astronomy and Space Science/AUASS).
Kapan batas terakhir membayar utang puasa
Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi muslim. Namun ada sejumlah uzur yang membuat umat Islam akhirnya membatalkan puasa, misalnya karena sakit atau karena haid bagi wanita.
Namun puasa yang ditinggalkan itu kemudian menjadi utang yang harus dibayar. Tapi banyak yang belum mengetahui, kapan batas waktu membayar utang puasa atau qadha ini.
Sebaiknya untuk membayar atau mengganti puasa Ramadan, sebaiknya segera dilakukan setelah Ramadan selesai misalnya di bulan Syawal. Hal ini agar seorang muslim terbebas dari utang pada Allah dan bisa melaksanakan puasa sunah lainnya tanpa terbebani utang.
Meski begitu Ustaz Abdul Somad menjelaskan dalam video yang beredar di Youtube bahwa mengganti puasa Ramadan alias qadha bisa dilakukan hingga hari terakhir bulan Syakban atau bulan sebelum Ramadan.
“Siapa yang mengganti puasa di bulan Syakban dan di hari senin, otomatis dapat 3 pahala. Puasa qadha lunas 1 hari, puasa sunah Syakban dan puasa senin juga dapat. Niatnya 1 saja untuk qadha,” tutur ustaz yang akrab disapa UAS ini.
Jika masuk puasa Ramadhan namun utang puasa tahun lalu masih belum lunas, maka masih bisa membayarnya setelah Ramadan.
“Tapi bedanya, kalau sudah ketemu Ramadan lagi, nanti bayarnya jadi dua, qadha dan fidyah,” katanya.
Bacaan niat puasa qadha
Niat puasa qadha Ramadan termasuk dalam bagian rukun puasa. Artinya, pengerjaan niat puasa menjadi bagian dari keabsahan amalan tersebut. Pentingnya niat ini pun pun dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Umar bin Khattab,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan keterangan hadits tersebut pula, para ulama sepakat bahwa membaca niat hukumnya wajib. Termasuk pula membaca niat sebelum mengerjakan puasa qadha Ramadan.
Mengutip Fikih Empat Madzhab Jilid 2 yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat sudah dianggap cukup dalam Mazhab Syafi’i apabila seseorang cukup meniatkan diri dalam hati. Namun, disebutkan bahwa, pelafalan niat secara lisan merupakan anjuran dari kesunnahan.
“Selain ditanamkan di dalam hari, niat juga harus dilafalkan dengan lisan karena pelafalan dengan lisan dapat membantu dan mempertegas niat tersebu,” bunyi keterangan buku tersebut.
Menurut mazhab ini pula, niat belum terwakilkan hanya dengan memakan sahur. Kecuali, saat memakan sahur, seorang muslim sudah meniatkan diri untuk berpuasa. Untuk itulah, kedudukan niat menjadi penting bagi muslim.
Bacaan niat puasa qadha Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Itu dia penjelasan kapan batas akhir membayar atau mengganti utang puasa Ramadan dan bacaan niat untuk puasa qadha. Semoga Allah memudahkan untuk kita mengerjakan amalan ibadah puasa qadha.
Simak Video “Geger Mayat Mutilasi dalam Koper di Tenjo Bogor”
[Gambas:Video 20detik]
(tya/tey)