Dosen FAI UM Surabaya Ini Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah




Ilustrasi gambar (Shutterstock)


Dalam Islam, salah satu ibadah yang
unggul dan utama adalah berpuasa. Puasa adakalanya bersifat wajib seperti Puasa Ramadan, ada pula yang dihukumi sunnah. Salah satu puasa sunnah yang tidak
bisa diabaikan oleh Muslim saat ini adalah Puasa Arafah.

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah
yang dikerjakan pada tanggal 09 Dzukhijjah. Dalam Maklumat PP
Muhammadiyah No.1/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hasil hisab ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443
Hijriyah, ditetapkan bahwa hari Arafah (9 Dzulhijah) jatuh pada Jumat
08 Juli 2022.

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya Mohammad Ikhwanuddin menjelaskan
keutamaan puasa arafah bagi seorang muslim.

Menurutnya, dalam hadis panjang terkait jenis puasa yang ditanyakan oleh seseorang
kepada Rasulullah, sebagaimana Riwayat Abu Qatadah al-Ansari, Rasulullah
ditanya tentang Puasa Arafah. Rasulullah kemudian menjawab bahwa puasa Arafah
itu memberikan seseorang kesempatan untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa tahun
lalu, dan dosa-dosa yang akan datang.

Untuk menyebut “tahun lalu dan
tahun akan datang”, Imam Muslim menggunakan redaksi “al-sanah al-madiyah wa
al-baqiyah
(Hadis No. 2804 dari jalur Muhammad bin al-Muthanna dan Muhammad
bin Basyar) serta redaksi “al-sanah allati qablahu wa al-sanah allati
ba’dahu
” (HR. 2803 dari jalur Qutaibah bin Said dan Yahya bin Yahya
al-Tamimi). Sementara Imam Ahmad menggunakan redaksi “madiyah wa mustaqbalah
(Hadis No. 22588 dari jalur Yahya bin Said).

Pada kajian studi hadis, penggunaan
redaksi yang berlainan namun menyeru pada maksud dan pengertian yang sama
disebut sebagai riwayat bi al-ma’na. Meski bagi beberapa kalangan justru
menyangsikan pola riwayat seperti ini, bukan riwayat bi al-lafzi (periwayatan
yang menggunakan redaksi sama), namun keberadaan satu hadis dengan hadis lain
ini, menjadi saling menguatkan dan membuat hadis memiliki banyak jalur sanad.

Terlebih, dalam telaah takhrij
hadis, ditemukan bahwa keberadaan para perawi dalam transmisi sanad memiliki
kualitas yang baik dan saling tersambung, maka umat Islam tentu akan
mempertimbangkan dengan baik untuk turut serta melaksanakan puasa Arafah yang
jatuh pada Jumat, 08 Juli 2022 ini.

Terkait dengan makna “ampunan
dosa”, pada hadisdi atas, Imam al-Nawawi menjelaskan dalam al-Minhaj Syarh
Sahih Muslim bin Hajjaj
 (Juz 03, h. 113) bahwa bahwa penghapusan dosa yang tertuang dalam hadis
tersebut adalah untuk dosa-dosa kecil (al-saghair).

“Jika seseorang
itu tak memiliki dosa kecil, maka puasa ini akan dicatat sebagai kebaikan (kutibat
bi hasanat
) dan menyebabkan seseorang terangkat derajatnya (rufi’at bihi
darajat
),”jelas Ikhwan yang juga wakil ketua Asosiasi Dai-Daiah Indonesia (ADDAI) Jawa
Timur Minggu (3/7/22)

Bahkan, penjelasan Imam al-Nawawi, jika seseorang
memiliki satu atau beberapa dosa besar (kabiratan au kabair), sementara
dosa kecil telah tiada, maka puasa ini diharapkan menjadi peringan (takhfif)
atas dosa-dosa tersebut.

“Semoga kita
ditakdirkan Allah untuk bertemu dengan hari arafah dan diberi kesempatan untuk
menjalani ibadah puasa Arafah, juga ibadah-ibadah lainnya, dengan harapan agar
dosa-dosa kita yang telah lampau diampuni oleh Allah, dan kita selalu dalam
lindungan Allah untuk dijauhkan dari perbuatan dosa,”pungkasnya.

Scroll to Top