Bagaimana Hukum Puasa Bagi Orang yang Sudah Sangat Tua Ini Penjelasannya



Jakarta – Puasa adalah ibadah yang masuk dalam rukun Islam ketiga. Ketika Ramadhan, seluruh umat muslim wajib menjalankan puasa. Namun ada pengecualian bagi orang-orang yang tidak sanggup berpuasa, termasuk orang yang sudah tua.

Puasa berasal dari kata Shaum dalam bahasa Arab. Secara bahasa, shaum artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa. Shaum dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Puasa selalu diamalkan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia, baik puasa sunnah pada hari-hari tertentu dan juga puasa wajib yang dikerjakan setiap bulan suci Ramadhan.

Perintah Berpuasa

Sebagai bagian dari rangkaian ibadah, Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk berpuasa. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Puasa pastinya identik dengan aturan, adab, dan tata cara menjalankannya. Seperti misalnya siapa saja yang wajib berpuasa, bagaimana persyaratan agar puasa kita menjadi sah, rukun-rukun puasa, hingga larangan-larangan dalam berpuasa.

Meskipun ada puasa yang diwajibkan, tetapi ada keringanan yang diberikan bagi golongan tertentu. Misalnya kepada orang yang sudah tua atau ibu hamil dan menyusui.

Puasa Bagi Orang yang Sudah Tua

Dalam hal ini, yang perlu umat muslim ketahui adalah bagaimana jika seorang muslim yang sudah sangat tua menjalani puasa secara penuh? Apakah dengan kondisinya tersebut ia masih diwajibkan untuk berpuasa?

Setiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, tidak semua orang yang telah berumur masih dapat menjalankan puasa yang durasinya dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari (waktu Maghrib).

Dikutip dari buku Puasa: Ibadah Kaya Makna oleh Dr. H. Miftah Farid dijelaskan bahwa orang yang sudah tua renta, uzur, pikun, hilang ingatan, kondisi fisik lemah, dan dirasa sudah tidak mampu lagi menjalankan puasa diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Meskipun demikian, mereka tetap diwajibkan untuk membayar fidyah kepada satu orang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan. Hal ini telah ijma’ dan disepakati oleh para ulama dari banyak mazhab.

Hal ini diperkuat dalam dalil Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Lalu, bagaimana dengan orang yang sudah sangat tua namun tetap kukuh ingin menjalankan puasa sebab masih merasa kuat? Berdasarkan syarat-syarat puasa, orang yang sudah sangat tua masih diperbolehkan berpuasa, tetapi pernyataan tersebut hanya berlaku bagi lansia yang masih masuk kriteria syarat-syarat orang yang berpuasa.

Adapun kriteria tersebut adalah, baligh dan berakal, yang mampu melaksanakan puasa secara fisik maupun syara’. Jika memang tidak mampu dan memiliki penyakit, maka dapat digantikan dengan membayar fidyah sebagaimana yang telah dijelaskan.

Keutamaan dan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Nilai penting dalam berpuasa adalah meraih ketakwaan. Hikmah utama dari puasa tersebut tentunya juga menjadi sehat. Manfaat berpuasa telah diamini oleh banyak pihak, baik dari alim ulama hingga ahli kesehatan.

Tidak dipungkiri, selain untuk tujuan ibadah, puasa juga kerap kali dilakukan untuk tujuan kesehatan. Bagi orang tua yang mulai mengalami penurunan fungsi biologis, puasa dapat membantu mengatasi masalah rabun pada mata hingga proses detoksifikasi pada tubuh. Dengan begitu, sel-sel lama yang telah rusak dapat digantikan dengan sel baru yang tentunya akan menyehatkan tubuh.

Pengaturan jumlah dan jenis makanan sangat berpengaruh bagi lansia yang berpuasa. Berdasarkan informasi pengaturan pola makan saat berpuasa bagi lansia yang bersumber dari konsultan geriatri penyakit dalam Fakultas Kedokteran UI, Dr. dr. Nina Kemalasari, Sp.PD-KGer., saat sahur lansia perlu mendapat 40 persen dari total kalori harian, saat berbuka puasa lansia dapat memakan 50 persen dari total kalori harian. Baru setelah melaksanakan sholat tarawih lansia dapat mengonsumsi 10 persen sisa dari total kalori harian.

Selain itu, lansia yang menjalankan puasa juga perlu memperhatikan aktivitas harian (yang harus disesuaikan dengan asupan makanan yang sehat).

Dengan hal ini, Allah telah menjamin hamba-Nya bahwa Islam merupakan agama yang memudahkan. Berbagai solusi dan alternatif dapat disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan masing-masing orang tanpa mengurangi esensi dari kewajiban ibadah itu sendiri.

Simak Video “Astronaut Arab Klaim Tak Wajib Puasa Ramadhan Saat di Luar Angkasa”
[Gambas:Video 20detik]

(dvs/dvs)



Scroll to Top