Munculnya Slogan Baru Sukses Jakarta untuk Indonesia pada Era Heru Budi Gantikan Peninggalan Anies


JAKARTA, KOMPAS.com – Logo dan slogan baru Jakarta sejak dipimpin Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ramai diperbincangkan di media sosial.

“Jakarta menyambut logo dan slogan baru,” kicau akun Twitter @adriansyahyasin, Minggu (11/12/2022).

Unggahan itu juga memuat foto yang menampilkan logo dan slogan baru Jakarta, “Sukses Jakarta Untuk Indonesia”.

Slogan baru itu menggantikan slogan di era Gubernur Anies Baswedan yang berbunyi “Jakarta Kota Kolaborasi”.

Baca juga: Jakarta Punya Slogan Baru, Pemprov DKI Pastikan Tak Ganti Logo PlusJakarta

Logo filosofis era Anies tak diganti

Di era Anies, DKI Jakarta memiliki slogan “Jakarta Kota Kolaborasi” dengan logonya “PlusJakarta”.

Logo itu bertuliskan “Jakarta”, kemudian di atas samping kiri terdapat lima persegi dan satu segitiga.

Dilansir dari laman plus.jakarta.go.id, lima persegi yang membentuk simbol “+” itu mewakili lima kota administrasi di DKI Jakarta, yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Sementara segitiga di pojok kiri atas adalah penanda arah letak Kabupaten Kepulauan Seribu.

Nyawa dari logo itu adalah sebuah ajakan di mana sebuah kota sudah semestinya menjadi wadah bagi setiap penghuninya untuk saling bekerja sama, maju, dan berkembang.

Baca juga: Apa Urgensi Pj Gubernur DKI Ganti Slogan Ibu Kota era Anies Baswedan?

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI tidak akan mengganti logo tersebut.

“Jadi tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta,” kata Raides, Senin (12/12/2022).

Slogan baru

Namun, lanjut Raides, Pemprov DKI tengah mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk slogan baru di bawah kepempinan Heru Budi, yakni “Sukses Jakarta untuk Indonesia”.

“Terkait dengan slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan SK Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya,” kata Raides.

Raides mengatkan, slogan baru tersebut untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Untuk mendukung sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” ujar Raides.

Baca juga: Soal Slogan Baru Jakarta, F-PDIP: Jangan Diasumsikan Heru Budi Menafikan Anies…

Tuai polemik

Slogan baru itu mendapatkan kritik dari Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli.

Menurut Taufik, slogan “Jakarta untuk Indonesia” itu tidak keren.

“Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial, dan tidak menuntun atau memotivasi warga Jakarta tentang apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta,” ujar Taufik, Senin kemarin.

Taufik juga meminta masyarakat membandingkan slogan “Jakarta Kota Kolaborasi” era Gubernur Anies Baswedan.

Baca juga: Saat Slogan Baru Jakarta Dikritik dan Dianggap Kurang Keren..

Ia menambahkan, slogan yang sekarang tidak memotivasi warga Jakarta untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

“Mungkin Pemda DKI Jakarta yang sekarang kesulitan mencari konsultan branding,” ujar Taufik.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, Heru Budi menganggap bahwa kolaborasi di Ibu Kota telah terbentuk.

Karena itu, menurut Gembong, Heru Budi meningkatkan konsep kerja Pemprov DKI Jakarta dengan slogan barunya.

“Pak Pj (Heru Budi) menganggap bahwa fondasi kolaborasi sudah terbentuk, maka ditingkatkan menjadi ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’,” ucap Gembong.

“Dalam arti bahwa Indonesia akan sukses apabila Jakarta baik, Jakarta kondusif, Jakarta rapi,” sambung dia.

Gembong pun meminta perubahan slogan ini tak diartikan sebagai langkah Heru Budi untuk menghapus peninggalan gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.

Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menilai, Heru Budi mengganti slogan Pemprov DKI untuk menunjukkan eksistensinya.

Perubahan logo ini disebut sebagai pembeda dengan pemerintahan sebelum Heru Budi.

“Setiap pimpinan baru itu ingin menunjukkan eksistensinya ya. Untuk bagaimana menunjukkan ada perbedaan sebelumnya,” kata Nova. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa nama Danau Vulkanik di Indonesia, yang menjadi salah satu danau terbesar di Dunia?

Dapatkan saldo e-wallet untuk 10 orang yang beruntung dengan mengikuti Kuis Travel berikut ini!

Di Provinsi manakah Sirkuit International Mandalika sebagai salah satu venue dari gelaran MotoGP dan Superbike 2022?

Apakah candi Budha terbesar di dunia yang terdapat di Indonesia dan menjadi warisan budaya dunia?

Dibawah ini, manakah suku yang bukan berasal dari Pulau Kalimantan?

Pulau apakah yang dijuluki ‘The Last of Paradise’ di Indonesia?

E-mail

Isi data dirimu untuk keperluan pendataan dan pengiriman hadiah ya

Provinsi Domisili

Kota/Kabupaten Domisili

Apakah Anda sudah terlindungi dengan Asuransi?

Jenis perlindungan apa yang Anda butuhkan?

Terima kasih atas partisipasinya!

Scroll to Top