Macet Makin Parah 10 Jalan Tembus Jakarta Bukan Solusi Permanen



Jakarta

Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana membuat 10 jalan tembus untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, khususnya pada jam-jam sibuk. Namun langkah ini dinilai bukan solusi permanen.

Pendapat itu disampaikan oleh Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto. Menurutnya permasalahan mendasar biang kemacetan di DKI Jakarta ialah pertambahan kendaraan bermotor yang tidak terkendali. Sebab mobilitas mobil dan motor pribadi yang tinggal di luar DKI Jakarta, masih menjadi andalan untuk transportasi.

“Permasalahan sangat komplek dan pelik dari mulai harga tanah yang mahal karena sudah dihuni oleh populasi pertambahan penduduk urban, perkantoran, pusat bisnis, gedung-gedung pemerintahan, pengembangan sarana dan prasarana transportasi, dan pusat- pusat kegiatan masyarakat lainnya,” kata Budiyanto dalam keterangannya dikutip, Senin (20/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Produk ranmor tidak bisa dibatasi karena menyangkut masalah ketenagakerjaan, fiskal, dan target pertumhuhan penjualan kendaraan yang semua tidak lepas dari bagian dari indikator pertumbuhan ekonomi,” sambungnya lagi.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan situasi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta sudah seperti masa sebelum pandemi COVID-19. Kondisi ini bisa dilihat melalui persentase indeks kemacetan di Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Latif saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta pada hari ini. Latif awalnya membeberkan indeks kemacetan pada 2019 atau masa sebelum pandemi COVID-19 menghantam RI sebesar 53%.

Indeks kemacetan mengalami peningkatan pada 2022 saat pandemi COVID-19 semakin landai. Latif mengatakan angka indeks kemacetan di awal 2022 saja mendekati angka 48%. Latif mengakui belum menghitung data periode akhir 2022 hingga awal 2023. Namun dia memprediksi saat ini indeks kemacetan di DKI melebihi 50%.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bukan tanpa kebijakan untuk mengatasi macet. Mulai dari mengaktifkan kembali aturan ganjil-genap, sampai mengembangkan sistem transportasi massal. Tapi langkah itu ternyata belum cukup membantu mengurai kemacetan di wilayah DKI

Lalu, melalui Dinas Bina Marga berencana membuat 10 jalan tembusan di sejumlah ruas. Budiyanto menambahkan masalah kemacetan tidak hanya bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta sendirian.

“Pembangunan jalan tembus tidak bisa mengimbangi pertumbuhan ranmor yang tidak terkendali. Memurut saya hanya dapat menyelesaikan permasalah yang sifatnya temporer saja, karena kalau tidak ada upaya-upaya tersebut Jakarta akan mengalami stuck atau kendaraan akan berhenti,” kata Budiyanto.

“Permasalahan mendasar biang kemacetan di Jakarta tidak bisa diselesaikan secara parsial oleh Pemprov DKI tapiharus kordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat. Produksi kendaraan bermotor dan pengembangan moda transportasi bersinggungan erat antara Pemerintah Daerah dengan pusat, ada KA, KRL, MRT, LRT, dan Transjakarta, serta Jak lingko dan sebagainya. Penyelesaian kemacetan di Jakarta tidak mudah karena permasalahan moda transportasi ada yang menjadi otoritas pusat dan daerah. Sebagai renungan kita semua begitu peliknya mengatasi permasalahan kemacetan tersebut,” tambah dia.

Berikut Rencana Lokasi 10 Jalan Tembus di DKI Jakarta:

1. Jalan Tembus Air Maya di Kebayoran Lama

2. Jalan Tembus Boulevard-Pegangsaan Dua-Kelapa Gading-Terminal Pulogadung
3. Jalan Tembus Rusun Pulogebang-Jalan Sejajar Tol
4. Jalan Tembus Pemuda-Jalan Waru
5. Jalan Tembus Bekasi Raya-Terminal Pulogebang (akses Jalan Rususn Rawa Bebek)
6. Jalan Tembus Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu (Jalan Seno-Jalan Masjid Al Makmur-Jalan Raya Tanjung Barat)
7. Jalan Tembus Jalan Raya Bekasi-Jalan Irigasi (Rusun Ujung Menteng)
8. Jalan Tembus Jalan Bangun Cipta Sarana (Jalan Tembus Rusun Kelapa Gading-Jalan Kelapa Gading Timur)
9. Jalan Tembus Tol Cakung Cilincing-Rorotan (Marunda)
10. Jalan Tembus KH. Mas Mansyur-Jalan Jenderal Sudirman.







Simak Video “Populasi Kendaraan dan Jalan Tak Seimbang, Sumber Kemacetan Jakarta?”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)

Scroll to Top