Jumat, 3 Maret 2023 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta dalam rangka Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah yang kali ini bertempat di SMAN 32 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat (3/3) yang diikuti sebanyak 456 pelajar di sekolah tersebut.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta selaku unsur pelaksana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bidang kesehatan untuk terus meningkatkan status gizi remaja putri agar dapat memutus mata rantai terjadinya stunting. Gerakan Aksi Bergizi ini telah dilakukan sejak 16 Januari 2023 yang kegiatannya berupa penyerahan tablet tambah darah yang diberikan kepada remaja putri SMP dan SMA di Jakarta.
Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyapa remaja putri dan memberikan semangat bahwa sehat itu sangat penting. Beliau berharap ke depan SMAN 32 Jakarta bisa mencetak anak-anak bangsa yang tangguh, salah satunya dengan menyadarkan mereka tentang pentingnya penurunan angka stunting.
“Dalam pencegahan stunting itu Pemerintah memang harus turun, tetapi tidak terlepas dari remaja putri itu sendiri juga harus memikirkan apabila suatu saat nanti melahirkan dan menjadi seorang ibu, maka dari awal sudah harus tidak kurang darah dan juga tidak sembarangan melakukan diet,” tutur Heru.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan bahwa hal penting dalam Gerakan Aksi Bergizi di sekolah ini adalah kita tahu bahwa anak remaja putri pasti mengalami menstruasi, dan dikhawatirkan terjadi anemia sehingga dibutuhkan tablet penambah darah. Beliau juga turut mengimbau bagi remaja putri yang ingin langsing itu sangat diperbolehkan asalkan tetap menerapkan menu gizi seimbang.
“Jadi, selain pemberian tablet penambah darah, kami juga mengimbau kepada remaja putri untuk minimal ada 3 warna di dalam piring yaitu putih untuk karbohidratnya, coklat untuk proteinnya dan ada hijau atau merah untuk sayur ataupun buah,” pungkas Widyastuti.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan strategi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam menurunkan stunting adalah memfokuskan tablet penambah darah ini tepat sesuai siklus kehidupan, yakni pada remaja putri dengan tablet tambah darah, pada saat menikah melalui mekanisme Sertifikat Calon Pengantin (CATIN), saat hamil melalui pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dan saat sudah melahirkan dengan pendampingan pada usia bayi 0 sampai 2 tahun.
“Terakhir, kami juga berharap adik-adik di SMAN 32 Jakarta ini juga turut memberikan edukasi dan ikut turun ke puskesmas atau posyandu untuk berkontribusi menurunkan angka stunting di Jakarta. Selain itu, siswa-siswi juga diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas atau Posyandu terdekat apabila mengetahui anak dari sanak saudaranya terindikasi mengalami stunting,” tutup Widyastuti.