TEMPO.CO, Jakarta – Tutupnya Hard Rock Cafe dan juga Hotel Sultan yang diambil alih negara secara tidak langsung mengaitkannya pada sang pemilik bisnis. Pemilik kedua bisnis yang hendak gulung tikar itu adalah klan keluarga Sutowo.
Ibnu Sutowo merupakan orang berpengaruh di era Presiden Soeharto. Pada tahun 1957, saat KSAD Letjen Nasution menggalakkan program dwifungsi ABRI, Ibnu Sutowo diangkat sebagai Direktur PT Permina (Perusahaan Minyak Nasional) yang kemudian berubah nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina, cikal bakal Pertamina.
Baca Juga: 4 Kali Menang PK Sengketa Lahan, Akhirnya Pemerintah Bakal Kelola Hotel Sultan Jakarta
Anak-anak Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo dan Pontjo Sutowo memiliki bisnis yang moncer. Adiguna Sutowo dikenal sebagai pendiri PT Mugi Restu Abadi alias MRA Group dan Pontjo Sutowo, pengendali Hotel Sultan.
Adiguna Sutowo
Adiguna mendirikan MRA Group bersama Soetikno Soedarjo dan Dian M. Soedarjo. Konglomerasi ini merupakan perusahaan induk untuk Hard Rock Cafe hingga radio, jaringan radio Cosmopolitan.
Perusahaan media dan gaya hidup ini sebelumnya juga memegang izin dealer Ferrari dari PT Surya Sejahtera Otomotif. Adiguna yang kelahiran 31 Mei 1958 itu juga menjalankan PT Nugra Santana Grup.
Awalnya, Hard Rock Cafe hadir di London berkat keinginan Isaac Tigrett dan Peter Morton untuk menemukan cita rasa burger Amerika ketika tinggal di sana. Akhirnya, mereka pun membuka restoran bergaya Amerika sendiri di dealer mobil Rolls Royce dengan nama Hard Rock Cafe pada 1927. Lalu, pada 1983, restoran ini mulai melakukan ekspansi ke Asia, termasuk Indonesia yang membuka cabang di Bali dan Jakarta.
Di Jakarta, Hard Rock Cafe telah beroperasi dalam Pacific Place Mall di Jakarta Selatan selama 10 tahun sejak pembukaanya pada 16 September 2013. Sebelumnya berlokasi di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta. Hard Rock Cafe Jakarta memiliki jam operasional dari Minggu sampai Kamis mulai dari pukul 11.30-23.00 WIB, sedangkan pada hari Jumat dan Sabtu, kafe ini mulai beroperasi dari pukul 11.30-01.00 WIB.
Mulai Jumat, 31 Maret 2023 Hard Rock Cafe secara resmi akan ditutup permanen. Sebab, sewa 10 tahun kafe ini sudah habis dan juga semakin meningginya syarat serta jumlah sewa baru. Atas dasar itu, pemilik kafe hits ini memilih untuk menutupnya lantaran dalam segi finansial, mereka tidak memiliki pilihan yang lebih baik dan sederhana dari penutupan permanen ini.
Pontjo Sutowo
Pontjo Sutowo adalah anak keempat dari Ibnu Sutowo. Dia merupakan pengendali Hotel Sultan. Hal ini berawal pada 1971, yang mana Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin memberikan Hak Guna Bangunan (HGB) 30 tahun kepada Indobuildco untuk membangun sebuah hotel di lokasi tersebut. Ali Sadikin meminta bantuan kepada ayah Pontjo, yaitu Ibnu Sutowo, untuk membangun sebuah hotel.
Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg), bakal mengambil alih dan mengelola sendiri Hotel Sultan yang letaknya berada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) itu. Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej mengatakan pihaknya bakal mengundang PT Indobuildco pada Selasa, 7 Maret 2023 pukul 13.30 untuk membahas soal pengambilalihan Hotel Sultan.
Soal gugatan di PTUN dari PT Indobuildco terhadap negara atas pengambilalihan tersebut, Eddy memastikan hal itu tak akan mengganggu proses pemindahan kepemilikan aset tersebut.
Eddy menjelaskan pemerintah memenangkan PK untuk perkara yang sama sebanyak empat kali. Adapun pihak yang menggugat kepemilikan lahan tersebut adalah PT Indobuildco dengan Direktur Utamanya Pontjo Sutowo.
Eddy menyebut PT Indobuildco selaku pengelola Hotel Sultan juga tidak membayar royalti atau kontrubusi sejak tahun 2007 – 2023 kepada Kementrian Sekretariat Negara selaku pemilik lahan tersebut.
Eddy menyebut pihaknya telah membuat tim transisi pengelolaan Blok 15 Kawasan Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno. Tim ini bakal berperan mengembalikan fungsi dan manfaat lahan di GBK untuk negara.
BERBAGAI SUMBER
Pilihan Editor: Sejarah Hard Rock Cafe, Pendiri, dan Daftar Cabang di Indonesia