Bola.com, Jakarta – Puasa merupakan satu di antara ibadah yang bisa umat muslim lakukan untuk mendulang pahala dari Allah Swt. Tidak hanya puasa wajib, umat muslim juga bisa melakukan puasa sunah.
Banyak macam puasa sunah yang sering dilakukan oleh Rasulullah saw. semasa hidupnya. Meski tidak bersifat wajib, berbagai puasa sunah tersebut bisa menjadi tabungan pahala.
Dalam malaksanakan puasa sunah tentu berharap akan cinta Allah, agar Dia selalu memberikan berkah, rahmat, dan rido-Nya dalam setiap langkah hidup kita.
Ada beberapa macam puasa sunah yang bisa dilakukan umat muslim. Banyak keutamaan puasa sunah tergantung dari macam puasa sunah itu sendiri.
Berikut 9 macam puasa sunah yang bisa diamalkan umat muslim lengkap beserta bacaan niatnya, disadur dari Merdeka, Minggu (23/10/2022).
Berita Motiongrafis, Daftar 5 Pencetak Gol Terbanyak Duel Antara Chelsea Vs Manchester United sepanjang sejarah yang tercatat.
Macam-Macam Puasa Sunnah
1. Puasa Senin Kamis
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa sunah yang cukup populer dilakukan umat Muslim. Sesuai dengan namanya, puasa sunah ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis.
Niat puasa sunah di hari Senin yaitu sebagai berikut:
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta’ala.
Sedangkan niat puasa sunah di hari Kamis yaitu sebagai berikut:
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunatan lillahi taala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
2. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyyah yakni tanggal 13, 14, 15 Hijriyyah. Puasa sunah ini dikenal sebagai puasa hari putih.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
Adapun niat puasa sunah ini adalah:
Nawaitu shauma ghodiin an adai sunnatun ayyamil Biidh lilahi taala.
Artinya: saya niat berpuasa sunah hari putih karena Allah Taala.
3. Puasa Syaban
Seperti namanya, puasa sunah ini dilakukan di Bulan Sya’ban. Dari Saidatina aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:
“Adalah Rasulullah saw. berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Keutamaan dan manfaat berpuasa syaban akan membawa keuntungan bagi umat Islam, seperti Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka, kelak akan menjadi penghuni surga dan menjadi teman bagi nabi Yusuf Alaihissalam, mendapatkan pahala seperti yang telah dilimpahkan Allah Swt. kepada Nabi Ayub dan Nabi Daud.
Adapun niat puasa sunah syaban adalah:
Nawaitusaumasyahrisyahbanlillahi taala
Artinya: Saya niat puasa bulan syaban, sunah karena Allah taala.
Macam-Macam Puasa Sunnah
4. Puasa 6 hari Bulan Syawal
Puasa Syawal dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa sunah ini dilakukan pada tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan Syawal.
Terdapat beberapa keutamaan berpuasa Syawal, di antaranya: seperti berpuasa setahun penuh. Hal itu seperti yang disebutkan di hadis berikut:
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Niat puasa Syawal:
“Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.”
5. Puasa Sunnah 1-7 Zulhijah
Puasa Zulhijah merupakan puasa sunah yang dikerjakan dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijah. Puasa sunah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Zulhijah.
Untuk mulai menjalankan amalan puasa sunnah 1-7 Dzulhijah, disunnahkan untuk membaca niatnya seperti berikut:
Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi taaala
Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Taala
6. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Iduladha, tepatnya pada 9 Zulhijjah. Puasa Arafah punya keutamaan yang besar daripada puasa sunah 10 hari pertama di bulan Zulhijjah lainnya.
Niat puasa Arafah:
Nawaitu shauma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Taala.”
Macam-Macam Puasa Sunnah
7. Puasa Muharam
Puasa Muharam dilaksanakan pada bulan Muharam atau tahun baru Islam. Puasa Muharam biasanya dilakukan pada tanggal tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunah Asyura.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:
“Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Muharam, dan seutama-utama salat sesudah salat fardu ialah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
Adapun niat puasa Asyura adalah:
Nawaitu saumaghodinmin yaumi asyurasunnattanlillahi taala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura, karena Allah taala.
8. Puasa Nabi Daud
Puasa sunah Nabi Daud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak.
Niat puasa Nabi Daud:
Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’aala
Artinya: Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah taala.
9. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni tanggal 8 Zulhijah. Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.
Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.
Niat puasa Tarwiyah yakni sebagai berikut:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Publsihed: 16/6/2022)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.